Olahraga Cuma 11 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Kematian Dini

CNN Indonesia
Minggu, 12 Mar 2023 11:25 WIB
Studi terbaru menemukan, hanya 11 menit olahraga aerobik intensitas sedang hingga tinggi per hari dapat menurunkan risiko kematian dini.
Ilustrasi. Cukup olahraga 11 menit per hari dapat menurunkan risiko kematian dini. (Istockphoto/ Drazen Zigic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa orang enggan menyempatkan sedikit dari waktu sibuknya untuk berolahraga. Untungnya, studi terbaru menemukan melakukan hanya 11 menit olahraga aerobik intensitas sedang hingga tinggi per hari dapat menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, hingga kematian dini.

Studi yang dilakukan para peneliti dari University of Cambridge, Inggris mencoba mengeksplorasi pengaruh olahraga terhadap risiko kematian dini. Studi ini menganalisis data dari 196 penelitian sebelumnya yang melibatkan 30 juta peserta dewasa selama 10 tahun.

Studi yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine ini berfokus pada peserta yang telah melakukan jumlah olahraga minimum yang direkomendasikan, yakni 150 menit per minggu, atau 22 menit per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibandingkan dengan para peserta yang tidak aktif, orang dewasa yang telah melakukan 150 menit aktivitas fisik aerobik sedang hingga tinggi per minggu memiliki risiko kematian 31 persen lebih rendah dari penyebab apa pun. Mereka juga memiliki risiko 29 persen lebih rendah dari kematian akibat penyakit kardiovaskular dan risiko 15 persen lebih rendah lebih rendah kematian akibat kanker.

Tingkat intensitas olahraga yang sama dikaitkan dengan risiko 27 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan risiko 12 persen lebih rendah terkena kanker.

Tak hanya itu, orang yang melakukan setengah dari jumlah olahraga minimun yang direkomendasikan juga tetap bisa mendapatkan manfaat.

Studi menemukan, 75 menit berolahraga intensitas sedang per minggu atau 11 menit per hari dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah hingga 23 persen. Olahraga dengan durasi yang sama juga ditemukan menekan risiko penyakit kardiovaskular hingga 17 persen dan kanker sebesar 7 persen.

"Jika Anda menemukan bahwa 75 menit seminggu dapat dikelola, maka Anda dapat mencoba meningkatkannya secara bertahap ke jumlah penuh yang disarankan," kata penulis studi Soren Brage, melansir CNN.

Temuan para peneliti menegaskan gagasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa melakukan beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak melakukan apa pun. Manfaat tetap didapat bahkan jika aktivitas fisik dilakukan di bawah jumlah yang direkomendasikan.

"Satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah jika semua orang mencapai setengah tingkat aktivitas fisik yang direkomendasikan," tulis para penulis dalam penelitian ini.

Ilustrasi pria joggingIlustrasi. Olahraga cukup 11 menit per hati bisa menurunkan risiko kematian dini. (iStock/PeopleImages)

Namun, tak dituliskan dengan detail aktivitas fisik apa saja yang dilakukan peserta.

Kegiatan olahraga aerobik sendiri termasuk di antaranya berjalan, menari, berlari, bersepeda, dan berenang. Tingkat intensitas aktivitas yang dilakukan bisa diukur oleh detak jantung dan seberapa keras suara napas yang dihasilkan saat Anda bergerak.

Secara umum, olahraga intensitas sedang ditandai dengan seseorang yang melakukannya masih bisa berbicara tetapi sudah tidak sanggup bernyanyi dengan merdu lagi. Napasnya mulai tersengal-sengal jika dipaksakan.

Sementara olahraga intensitas tinggi ditandai dengan seseorang yang melakukannya hampir tidak mungkin ada kesempatan untuk bicara.

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER