Gegara Aturan Seksis untuk Pramugari, Maskapai Ini Didenda Rp489 Juta

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2023 17:30 WIB
Ilustrasi pramugari. (Istockphoto/andresr)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah maskapai penerbangan Eropa telah didenda sebesar 30 ribu euro atau sekitar Rp489 juta, karena aturan seragam yang dianggap seksis untuk para pramugarinya.

Menurut laporan El Periodico, maskapai berbiaya rendah Vueling didenda oleh otoritas Catalonia menyusul keluhan dari serikat pekerja yang mewakili staf, Stavla.

Peraturan maskapai itu mendikte agar pramugari harus mengenakan sepatu hak tinggi dan harus mengikuti pedoman tata rias yang ketat. Hal itu dianggap tidak adil bila dibandingkan dengan aturan penampilan yang diterapkan untuk pramugara atau awak kabin laki-laki.

Laki-laki hanya harus menjaga penampilan agar selalu bersih dan rapi, sedangkan perempuan memiliki aturan tentang lipstik, alas bedak, panjang bulu mata, serta tinggi hak sepatu.

Maskapai Vueling kini telah mengubah kebijakannya untuk menghapus aturan yang menonjolkan perbedaan gender atau kewajiban untuk memakai riasan. Maskapai ini juga sedang meninjau panduan gaya untuk awak kabin mereka.

"Tujuan perusahaan dengan dress code adalah untuk selalu memastikan kenyamanan dan keamanan di segala lingkungan. Bahkan, panduan gaya disusun dengan kerja sama perwakilan anggota kru," bunyi pernyataan dari maskapai Vueling kepada The Independent.

Vueling adalah maskapai yang dimiliki oleh IAG, yang juga mengoperasikan British Airways, Aer Lingus dan Iberia. Seragam awak kabin menjadi kurang formal selama beberapa tahun terakhir. Beberapa maskapai penerbangan termasuk Virgin Atlantic telah membuang sepenuhnya opsi seragam berdasarkan gender.

Pada 2021,maskapai baru SkyUp Airlinesmemperkenalkan Nike Air Max 720 dan setelan longgar dengan celana panjang, serta kaus putih dan syal sutra untuk kru kabin mereka. Sementara Air New Zealand, pada 2019 mengizinkan staf mereka untuk menunjukkan tatoyang non-ofensif.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK