Paspor adalah salah satu dokumen perjalanan paling penting yang harus dibawa saat hendak bepergian ke luar negeri. Tanpa paspor, kamu tak bisa meninggalkan negeri asal untuk ke luar negara.
Kedatangan kamu tanpa membawa paspor ke luar negeri akan dianggap ilegal. Kamu boleh jadi bakal ditolak masuk atau bahkan dideportasi atau dikembalikan ke negara asal.
Tapi, membawa paspor ke luar negeri akan menjadi sesuatu yang ketinggalan zaman di masa depan. Sebab, selain bentuknya dokumen fisik, bisa saja paspor tertinggal di suatu tempat ketika kamu buru-buru mengejar penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamu dituntut untuk harus melakukan serangkaian pemeriksaan di imigrasi untuk mencocokkan data paspor, agar bisa diizinkan masuk ke sebuah negara, yang tentu cukup memakan waktu.
Barangkali ada orang yang mungkin mulai membayangkan, bepergian dengan paspor yang menempel di tubuh, tanpa harus khawatir kehilangan atau meninggalkannya di suatu tempat.
Hal ini kemungkinan bisa terjadi di masa depan. Jika hidup 50 tahun lagi kemungkinan kamu akan merasakan memiliki paspor yang berhubungan dengan detak jantung kamu.
Dalam laporan easyJet's 2070: The Future Travel Report diperkirakan, semua yang diperlukan untuk kelancaran pemeriksaan keamanan adalah detak jantung Anda.
Para ahli memperkirakan bahwa tanda detak jantung penumpang yang unik untuk setiap orang, akan digunakan bersamaan dengan informasi biometrik guna memeriksa identitas seseorang.
Seperti dilansir Timeout, bukan hanya paspor, kursi pesawat juga akan beradaptasi dengan bentuk tubuh seseorang. Bahkan, hiburan di dalam pesawat optoelektronik akan menampilkan konten yang dipancarkan langsung ke mata penumpang.
Bukan itu saja, alat bantu dengar bahasa akan menerjemahkan bahasa lain secara real-time, menjadikan istilah 'penghalang bahasa' sudah ketinggalan zaman.
Bahkan, semua fasilitas itu tak berhenti di penerbangan. Setelah tiba di tempat tujuan, Anda juga bisa menginap di hotel yang disesuaikan dengan Anda. Para ahli mengharapkan kamar pintar yang memungkinkan para tamu untuk memilih ukuran keempukan tempat tidur, suhu kamar, dan musik sekitar yang diinginkan.
Selain itu, di masa depan pemandu wisata juga tak lagi dibutuhkan. Semua bisa dilakukan melalui headset VR untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, untuk merasakan pengalaman berada di situs bersejarah dan mempelajari semua fakta tentang kehidupan sebelumnya.
(wiw)