Di bulan Ramadhan, ada dua peristiwa penting yang tak bisa dilewatkan oleh umat Islam. Dua peristiwa ini adalah malam yang disebut-sebut memiliki keberkahan.
Dua peristiwa penting ini yakni malam Nuzulul Qur'an dan malam Lailatul Qadar. Beberapa orang menyebut dua malam ini ada di waktu yang berbeda. Beberapa lainnya menganggap kedua malam tersebut terjadi bersamaan.
Hal yang pasti adalah, malam Nuzulul Qur'an terjadi pada 17 Ramadhan. Tapi, tak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadar tiba.
Kyai Wahyul Afif Al Ghafiqi mengatakan pandangan berbeda tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar memang masih jadi perdebatan di kalangan ulama. Ada beberapa pandangan yang menyebut, jika Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar terjadi bersamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi |
"Tapi ada juga yang menyebut, kalau Lailatul Qadar ada di tanggal-tanggal ganjil menjelang akhir Ramadhan," kata Wahyul saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (6/4).
Hal yang perlu diketahui adalah malam Nuzulul Qur'an menjadi istimewa karena pada malam tersebut tepat diturunkannya Al-Qur'an untuk pertama kali. Tapi, malam Lailatul Qadar juga sama istimewanya, karena menjadi malam turunnya Al-Qur'an.
Tapi, yang lebih istimewa adalah pada malam ini, Lailatul Qadar juga disamakan dengan malam seribu bulan.
"Pandangan yang menyebut bahwa keduanya ada di waktu yang sama karena keduanya berhubungan dengan Al-Qur'an," kata Wahyul.
Namun, penting untuk diketahui bahwa meskipun kedua malam tersebut berhubungan dengan Al-Qur'an, tapi keduanya berbeda. Kata Wahyul, ada sebuah hadis yang menjelaskan hal tersebut.
![]() |
Al-Qur'an diturunkan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah saat Al-Qur'an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah. Kemudian di tahap kedua yang diketahui umat manusia saat ini adalah peristiwa diturunkan Al-Qur'an dari Baitul Izzah ke dunia.
"Turunnya berangsur-angsur, yang mana pertama kali turun itu di 17 Ramadhan," katanya.
Sementara tahap pertama atau yang diturunkan di Lauhul Mahfudz adalah peristiwa malam Lailatul Qadar. Hal ini juga dijelaskan dalam ayat berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya:
"Bulan Ramadhan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda [antara yang hak dan yang batil]. Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir [di tempat tinggalnya atau bukan musafir] pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan [lalu tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya] sebanyak hari [yang ditinggalkannya] pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Hingga saat ini belum bisa dipastikan kapan terjadinya malam Lailatul Qadar. Hal yang pasti adalah sepanjang Ramadhan umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan saleh agar mendapat pahala yang berlipat ganda.
(tst/asr)