Salah satu agenda yang tak pernah dilewatkan umat Islam di Indonesia saat Lebaran adalah ziarah kubur ke makam keluarga atau leluhur. Bagaimana adab ziarah kubur yang benar?
Banyak orang berbondong-bondong pergi ke makam untuk mengunjungi dan mendoakan keluarga yang telah berpulang lebih dulu.
Ternyata, terdapat adab-adab yang perlu diperhatikan saat kita melakukan ziarah kubur. Hal itu penting dilakukan agar tujuan mulia di balik ziarah kubur tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari NU Online, ziarah kubur sendiri merupakan salah satu amalan yang dianjurkan Rasulullah saw sebagaimana dijelaskan dalam hadis:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Artinya: "Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah)." (HR. Hakim).
Mengutip laman NU, berikut ini adab-adab ziarah kubur yang perlu kamu ketahui:
Niat ziarah kubur adalah mendoakan orang yang sudah meninggal, bukan meminta sesuatu kepada kuburan. Doa yang dibacakan saat berziarah niat dan pahalanya harus ditujukan untuk orang yang sudah meninggal.
Doa ini akan menjadi amalan si mayit sehingga kuburannya bisa dilapangkan. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar:
قال النووي في الأذكار أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه اه روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث بفتح الواو المشددة أي الطالب لأن يغاث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه أو أخيه أو صديق له فإذا لحقته كانت أحب إليه من الدنيا وما فيها
Artinya: "Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, 'Para Ulama sepakat bahwa doa pada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka' diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, 'Tidak ada perumpamaan mayit dikuburnyakecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong, mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya" (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281).
Saat memasuki area makam, hendaknya kita mengucapkan salam dengan lafal 'Assalamu alaika dara qaumi mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun'
Artinya: Semoga keselamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian.
Selain itu, dianjurkan pula mengucapkan salam dengan menyebut nama orang meninggal yang dikenal.
Menjaga hati dan selalu ikhlas saat melakukan ziarah juga harus dilakukan. Ingatlah bahwa berziarah adalah untuk mendoakan orang yang meninggal, bukan untuk berkeliling di sekitar kuburan.
Ziarah kubur juga bisa dijadikan sebagai momen untuk muhasabah atau mawas diri. Saat berziarah hendaknya kita merenungkan tentang kehidupan yang sudah dijalani selama ini serta kematian yang akan datang sewaktu-waktu sesuai dengan ketentuan Allah.
Selain adab-adab yang telah disebutkan, adab ziarah kubur lain di antaranya:
- menjaga perilaku baik
- tidak duduk di atas makam
- mendatangi mayat yang dikenal dari arah wajahnya
Itulah adab ziarah kubur sesuai sunnah saat Lebaran nanti.