Psikolog Jelaskan Alasan Mengapa Orang Tak Betah di Rumah Mertua

Mudik Lebaran memang menyenangkan. Namun beberapa orang mungkin sedikit enggan lantaran ini berarti harus berurusan dengan mertua ataupun ipar. 

Rasa enggan ini pun dicurhatkan netizen melalui unggahan di media sosial. amai-ramai curhat perihal rasa tidak nyaman saat menginap di rumah mertua. Momen mudik Lebaran memungkinkan kunjungan ke rumah mertua dan menginap selama liburan. Selama beberapa hari itu pula sebagian mengungkapkan rasa tidak nyamannya.

Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengatakan ada beberapa hal yang memicu rasa tidak nyaman ini antara lain, tidak cocok dengan mertua, kurang nyaman dengan kondisi rumah atau keluarga besar yang turut berkunjung ke rumah mertua.

Ketidakcocokan dengan mertua misalnya Anda beda pendapat dengan dia atau ada masalah yang belum selesai.

"Bisa juga karena ketidaknyamanan rumah mertua, misalnya berantakan atau terlalu bersih, WC jongkok atau duduk yang tidak biasa digunakan, ukuran kamar yang beda banget, dan lainnya," kata psikolog yang akrab disapa Nina dikutip dari detikcom.

Lihat Juga : 6 Posisi Bercinta Anti-Berisik saat Mudik dan Menginap di Rumah Mertua

Di samping itu, bisa jadi Anda tidak betah di rumah mertua sebetulnya karena faktor keluarga besar. Biasanya di momen Lebaran, keluarga besar berkumpul. Anda mau tidak mau berhadapan dengan keluarga besar dengan aneka tingkah polah mereka.

Mungkin ada yang sering nyinyir, minta uang, terlihat mendidik anak dengan cara yang kurang sesuai dengan yang Anda anut, mereka berkata kasar dan sebagainya.

Kalau sudah begini, bagaimana mengatasinya?

Anda memang tidak betah di rumah mertua dengan berbagai alasan. Sebenarnya Anda tidak akan selamanya di sana sehingga hal ini tak perlu dipikirkan terlalu berat.

Akan tetapi, untuk bisa bertahan selama sekian hari di rumah mertua, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut.

Lihat Juga : 8 Rekomendasi Tempat Wisata Lebaran di Jakarta yang Seru

1. Empati

Mungkin Anda tidak cocok dengan sikap atau sifat mertua, kerabat atau keluarga besar. Namun Anda tidak bisa mengubah mereka. Seperti dilansir dari First Things, Anda perlu lebih berempati. Artinya, Anda mengambil pendekatan berbeda untuk memahami kenapa mereka berbuat demikian.

2. Komunikasikan dengan pasangan

Sebaiknya terbuka dengan pasangan jika memang Anda merasa tidak nyaman. Namun yang perlu diingat, Anda berhadapan dengan anak dari mertua Anda. Pasangan pun tumbuh besar di tengah lingkungan keluarga besar dan di rumah tempat Anda menginap.

Lihat Juga : Daftar 10 Hotel di Jakarta yang Berdampingan dengan Mal

3. Beda bukan berarti salah

Tiap keluarga punya kebiasaan atau tradisi berbeda. Anda sebaiknya melihat ini sebagai variasi saja, bukan sebagai sesuatu yang salah hanya karena berbeda dengan kebiasaan keluarga Anda.

4. Hindari topik sensitif

Ada topik-topik yang rawan memicu konflik di rumah mertua. Anda perlu pintar-pintar mengamati situasi jika ingin mengangkat suatu topik dalam obrolan.

Seperti dilansir dari Very Well Mind, jika Anda merasa kurang setuju akan sesuatu hal, coba obrolkan dengan tenang dan tetap menghargai mertua atau keluarga besar.

5. Tak perlu dimasukkan hati

Ada kalanya omongan mertua atau keluarga besar cukup menyinggung perasaan. Anda sebaiknya tidak memasukkan ini ke dalam hati. Mereka mungkin tidak memiliki maksud jahat tapi memang gaya komunikasinya yang kurang menyenangkan buat Anda.