Wisata ke Pulau Jeju di Korea Bakal Dikenakan Tarif Masuk Rp91 Ribu

Pihak berwenang di Pulau Jeju, Korea Selatan (Korsel), berencana mengenakan biaya masuk sebesar 8.170 won atau sekitar Rp91 ribu per hari bagi wisatawan. Tujuan adanya biaya tiket masuk ini untuk mendukung kelestarian lingkungan.

Seperti dilansir Korea Times, proposal tersebut akan diajukan ke Majelis Nasional Korea Selatan pada akhir tahun ini untuk mendapatkan persetujuan. Pulau Jeju merupakan sebuah situs warisan UNESCO yang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Otoritas Pulau Jeju memperkirakan mereka akan mengumpulkan 141 miliar won di tahun pertama pemberlakuan tarif masuk ini dan mengantongi 167 miliar won pada tahun kedua.

Uang tersebut dikatakan bakal dipakai untuk melestarikan lingkungan Pulau Jeju dan memperbaiki infrastruktur menyusul ledakan kunjungan wisatawan yang mengakibatkan sampah dan limbah berlebih.

Tahun lalu, Asosiasi Pariwisata Jeju mencatat kunjungan tertinggi sepanjang masa ke Pulau Jeju dengan jumlah 13,59 juta wisatawan. Pemberlakuan tarif masuk juga disebut-sebut untuk menghindari overtourism.

Sejak tahun 2012, pemerintah Korsel telah mencoba untuk memperkenalkan biaya masuk ke Pulau Jeju, tetapi menghadapi tentangan publik yang menolak adanya biaya masuk.

Sejumlah destinasi di Asia Tenggara juga berencana mengenakan biaya masuk untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata di destinasi mereka.

Kota Tua di Vietnam, Hoi An awal bulan ini mengumumkan biaya masuk sebesar US5 untuk turis asing dan US$3,40 untuk turis lokal untuk memasuki wilayah wisata itu mulai Juni 2023.

Uang dari biaya masuk yang dikenakan kepada wisatawan itu akan digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, memulihkan relik yang rusak, dan mengatur event pariwisata. Tapi, publik Vietnam bereaksi dan proposal itu harus ditunda.

Pemerintah Indonesia belum lama ini juga memunculkan waacana memberlakukan biaya masuk ke Bali untuk wisatawan asing mulai akhir tahun ini.