Studi: Pria Sering Bohong Soal Ukuran Penisnya

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2023 22:00 WIB
Banyak perempuan menginginkan pasangan yang memiliki penis berukuran besar. Karena itu tak sedikit pria yang suka berbohong soal ukuran penis mereka.
Ilustrasi. Studi: Pria sering bohong soal ukuran penisnya. (iStockphoto/Andrii Zastrozhnov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak bisa dimungkiri kalau banyak perempuan menginginkan punya pasangan yang memiliki penis berukuran besar. Karena itu tak sedikit pria yang rupanya suka berbohong soal ukuran penis mereka.

Para ilmuwan di Denmark telah menemukan bahwa rata-rata pria melebih-lebihkan panjang penis mereka, menambahkan sekitar seperlima dari panjang yang sesungguhnya. Selain itu, mereka juga menambahkan beberapa sentimeter pada klaim tinggi badan mereka.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology, para peneliti menyelidiki apakah rata-rata pria akan melebih-lebihkan ukuran tubuh tertentu yang berkaitan dengan maskulinitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti meminta 200 pria berusia 18 hingga 35 tahun untuk melaporkan sendiri atribut fisik yang sering dikaitkan dengan kejantanan pada pria, seperti tinggi badan, berat badan, dan ukuran penis.

Mereka kemudian melakukan referensi silang terhadap tanggapan mereka dengan rata-rata nasional di setiap kategori.

Setelah melakukan perhitungan, para peneliti menemukan bahwa para peserta rata-rata mengklaim memiliki ukuran penis 18 centimeter, 21,1 persen lebih besar dari rata-rata panjang penis orang Denmark yaitu 13 centimeter.

Selain itu, hasil ini mengecualikan peserta yang langsung berbohong tentang ukuran penis mereka, termasuk beberapa yang bersikeras bahwa organ intim mereka melebihi 33 centimeter saat ereksi.

Ketika dilakukan penelitian, seorang pria bahkan mengklaim bahwa penisnya berukuran 50 kali lebih besar dari penis gajah dewasa, hewan yang memiliki penis terbesar di antara semua hewan darat.

Menariknya, uang tampaknya menjadi faktor dalam pemalsuan mengenai ukuran penis ini. Responden dibayar US$5 atau US$22, yakni sekitar Rp73 ribu atau Rp485 ribu, untuk partisipasi mereka. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang dibayar lebih banyak tidak melebih-lebihkan ukuran mereka.

Studi tersebut juga mengungkap bahwa pria rata-rata menambahkan beberapa sentimeter pada tinggi badan mereka dan mengurangi beberapa kilogram berat badan mereka.

Mereka pun menyimpulkan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan untuk memutarbalikkan fakta fisik mereka karena "laki-laki dan, sampai batas tertentu perempuan, tampaknya menyamakan lebih besar dengan lebih baik dalam hal penanda maskulinitas laki-laki," melansir New York Post.

Pada akhirnya, tidak begitu mengejutkan bahwa peserta akan membesar-besarkan ukuran maskulinitas mereka. Namun, para ilmuwan menyebut penelitian mereka signifikan karena berhasil menunjukkan betapa umumnya hal ini dilakukan.

Mengenai tinggi badan yang dilebih-lebihkan, para peneliti menyimpulkan bahwa pria suka melebih-lebihkan tinggi badan mereka karena orang-orang dianggap lebih positif karena "keuntungan ketinggian".

Studi terbaru menemukan bahwa orang yang bertubuh tinggi dari kedua jenis kelamin mendapatkan gaji rata-rata lebih banyak daripada rekan-rekan mereka yang lebih pendek.

Para ilmuwan mengaitkan hal ini dengan fakta bahwa orang yang bertubuh tinggi mungkin memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dan juga dianggap lebih berwibawa dan berjiwa pemimpin.

(del/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER