Gerhana Bulan Penumbra akan menyapa wilayah Indonesia pada Jumat (5/5). Saat gerhana muncul, umat Islam dianjurkan melakukan sejumlah amalan dan memanjatkan doa.
Fenomena gerhana ini menjadi gerhana kedua yang dapat dilihat di tanah air setelah Gerhana Matahari Hibrida pada Kamis (20/4) silam.
Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahaya matahari tidak sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi bulan, matahari, bumi sejajar. Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi.
Akibatnya, ketika puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Terlepas dari fakta-fakta di atas, ada beberapa amalan yang juga bisa dilakukan umat Islam. Selain melaksanakan salat gerhana, berikut amalan yang bisa dilakukan:
- bersedekah,
- taubat dari maksiat,
- mengerjakan kebaikan,
- berhati-hati dan tidak lalai,
- memperbanyak doa, istighfar, dan berzikir.
Amalan-amalan tersebut juga disebutkan dalam berbagai hadis terkait gerhana. Salah satunya hadits mengenai anjuran melaksanakan salat sekaligus berdoa saat gerhana muncul.
Selain itu, umat Islam juga bisa memanjatkan doa saat terjadi gerhana bulan. Doa bisa dilafalkan saat melaksanakan salat sunah gerhana bulan.
إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ
Artinya: "Sungguh matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak terjadi gerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang ataupun kehidupannya. Apabila kalian melihat gerhana, maka salat dan doalah hingga gerhana tersebut selesai."
(del/pua)