Baru-baru ini pemerintah mencabut aturan penggunaan masker di pesawat dan juga di transportasi umum.
Kehidupan kembali disibukkan dengan mobilitas yang tinggi, termasuk tuntutan untuk tetap produktif. Selain itu cuaca yang panas terik dan berpolusi saat ini juga membuat banyak orang jadi stres.
Untuk itu, tubuh perlu berada dalam kondisi fit agar tetap siap menghadapi semua tantangan dan aktivitas. Hal ini juga dialami oleh pengusaha bidang kreatif Yoris Sebastian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berperan sebagai seorang pengusaha, saat ini Yoris juga menjadi trainer di beberapa perusahaan. Ragam kesibukannya membuat Yoris perlu untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, dan mengelola waktu secara efisien dan efektif sehingga produktivitasnya tetap konsisten.
"Salah satu yang sangat saya rasakan sendiri ialah sewaktu pandemi kita harus memaksakan diri untuk melakukan segala sesuatunya dari rumah. Namun, sekarang, pasca pandemi, kita harus kembali beradaptasi dengan rutinitas sebelumnya. Jadwal temu offline yang padat dan kondisi lalu lintas di ibukota yang kembali padat, sangat berpengaruh ke jam kerja yang menjadi panjang," katanya dalam pernyataan Bear Brand yang diterima.
"Belum lagi saat ini kondisi cuaca yang semakin tidak menentu, seperti cuaca yang sangat panas dan tiba-tiba hujan deras. Faktor-faktor eksternal ini membuat ketahanan fisik terus diuji. Untuk itu, dibutuhkan perlindungan yang terpercaya agar tubuh tetap fit dan produktif."
Lihat Juga :![]() Asean Dengue Day 2023 ASEAN Dengue Day 2023: Indonesia Harus Bebas DBD |
Berikut ini beberapa tips untuk menjaga tubuh tetap fit dan produktif dalam keseharian:
Menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan waktu untuk diri sendiri merupakan salah satu kunci penting untuk menjaga tubuh tetap fit. Salah satu cara agar dapat memiliki waktu yang seimbang, ialah dengan membuat daftar prioritas pekerjaan.
"Sangat penting bagi saya untuk membuat daftar prioritas berdasarkan tingkat urgensi dan waktu untuk mengerjakannya. Cara ini sangat membantu saya agar waktu bisa dimanfaatkan secara lebih efisien dan produktif," ucap Yoris.
Konsistensi adalah kunci dalam menjaga produktivitas kerja. Selain dalam memprioritaskan pekerjaan, kebiasaan positif lainnya juga penting untuk dijaga ritmenya.
Berdasarkan riset terbaru dari British Journal Health of Psychology, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan atau sekitar 59 hingga 70 hari, untuk membentuk kebiasaan baru menjadi rutinitas yang otomatis.
Lihat Juga : |
Jangan lupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi produktivitas, seperti perubahan cuaca yang tidak menentu, polusi udara, atau stres dalam pekerjaan yang membuat tubuh jadi rentan terkena penyakit serta tidak fit. Untuk menjaga produktivitas, tubuh perlu dipersiapkan dan dilindungi dengan asupan vitamin dan suplemen lainnya.
Lihat Juga : |
"Di tengah padatnya pekerjaan dan jadwal meeting berturut-turut, biasakan untuk memberi jeda pada tubuh. Melalui hal sederhana seperti mengistirahatkan mata sejenak dari layar laptop, berlatih olah napas agar tubuh dan otak bisa segar kembali, atau melihat hijaunya dedaunan, serta banyak lagi,"ujar Yoris.
Waktu untuk diri sendiri atau me-time merupakan salah satu saran yang bisa dilakukan untuk menjaga produktivitas. Mulailah dengan melakukan hal-hal seru yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, mendengarkan podcast.
"Dengan menjaga tubuh dan pikiran tetap segar dan sehat, termasuk asupan, yang terpercaya mendorong produktivitas untuk terus berkarya di era pasca pandemi yang penuh tantangan", ujar Yoris.
(chs)