Apa Itu Hari Tasyrik dan Larangannya Bagi Umat Islam

CNN Indonesia
Jumat, 30 Jun 2023 19:00 WIB
Ilustrasi. Setelah Idul Adha, ada 3 hari yang disebut hari Tasyrik. Apa yang dimaksud hari Tasyrik? (CNN Indonesia/Daniela)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah merayakan Idul Adha, umat Islam akan menjalani Hari Tasyrik. Apa yang dimaksud dengan hari Tasyrik?

Berikut ini penjelasan mengenai hari Tasyrik dan larangannya bagi umat Islam.

Hari Tasyrik merupakan rangkaian yang terjadi setelah Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Hari Tasyrik terjadi pada tanggal 11, 12, sampai 13 Dzulhijjah.

Dikutip dari NU Online, secara bahasa hari Tasyrik merujuk pada kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Tetapi Hari Tasyrik biasanya merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar (10 Dzulhijah).

Pada hari-hari tersebut umat Islam diperkenankan menyembelih hewan kurban. Selain itu, terdapat hal-hal yang dilarang untuk dilakukan selama hari Tasyrik.

Hadis soal hari Tasyrik

Ulama Fikih Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, terdapat perbedaan pendapat dari ulama mengenai jumlah hari Tasyrik. Sebagian ulama berpendapat, Hari Tasyrik terdiri atas dua hari. Sebagian ulama lainnya mengatakan, Hari Tasyrik terdiri atas tiga hari.

وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس

Artinya: "Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari," (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng. Lain pendapat mengatakan, dinamai demikian hari Tasyrik karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya.

Larangan di hari Tasyrik

Ilustrasi. Umat Islam dilarang berpuasa dan dianjurkan menyembelih kurban pada hari Tasyrik. (iStockphoto/Drazen Zigic)

Pada hari Tasyrik, umat Islam dilarang untuk berpuasa dan dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban.

Hari Tasyrik disebut antara lain dalam hadits riwayat Imam Muslim sebagai hari makan dan minum:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّه

Artinya: "Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,'" (HR Muslim).

Sebagian ulama berbeda pendapat perihal larangan puasa di Hari Tasyrik. Imam Syafi'i dalam qaul jadid-nya mengatakan larangan puasa pada Hari Tasyrik sebagaimana larangan puasa pada yaumus syak.

Berpuasa di hari-hari tersebut haram dilakukan karena masih satu rangkaian dengan Idul Adha. Selama hari tasyrik, takbir akan tetap berkumandang.

Larangan berpuasa ini juga tercantum dalam kitab Mausu'ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah, 320:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِنْدَ اللُّغَوِيِّينَ وَالْفُقَهَاءِ ثَلاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ ، قِيلَ : سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لأَنَّ لُحُومَ الأَضَاحِيِّ تُشَرَّقُ فِيهَا ، أَيْ تُقَدَّدُ فِي الشَّمْسِ

Artinya:
Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah hari kurban [hari raya Idhul Adha]. Dinamakan tasyrik karena daging-daging kurban didendeng [dipanaskan di bawah terik matahari] pada hari-hari itu.



(pua/pua)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK