Sindrom Guillain-Barre tengah menyerang Peru. Bahkan, pemerintah setempat mengumumkan status darurat kesehatan nasional hingga 90 hari ke depan akibat penyakit ini.
Apa itu penyakit sindrom Guillain-Barre?
Penyakit ini dilaporkan telah menyerang 165 orang di Peru, dengan empat orang di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Peru pun telah menerbitkan dekrit resmi El Peruano yang merinci rencana penanggulangan penyakit tersebut. Pemerintah telah menganggarkan 12,12 juta sol atau $3,3 juta setara Rp45 miliar.
Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan perawatan pasien di fasilitas kesehatan, memperkuat kontrol kasus, hingga mempersiapkan informasi yang informatif untuk masyarakat dan tenaga kesehatan.
Mengutip Xinhua, dana tersebut juga akan digunakan untuk pemberian imunoglobulin intravena dan albumin serta diagnosis khusus dari tenaga kesehatan terkait sindrom ini. Bahkan, bantuan transportasi udara juga masuk dalam penggunaan anggaran tersebut untuk digunakan oleh pasien dengan kondisi darurat atau kritis.
Sindrom Guillain-Barre adalah kelainan langka yang bisa dialami manusia. Saat terserang sindrom ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi, justru menyerang sistem saraf. Gejala awalnya mungkin biasa, hanya berupa kesemutan dan rasa lemah di bagian kaki dan tangan.
Tapi, mengutip Mayo Clinic, kedua gejala ini bisa menyebar dengan cepat hingga membuat seluruh tubuh Anda mengalami kelumpuhan. Bahkan, dalam kondisi yang sangat parah sindrom Guillain-Barre masuk dalam kategori darurat medis, kebanyakan orang yang mengalaminya harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Beberapa orang awalnya mungkin tidak menyadari sedang mengalami sindrom Guillain-Barre karena gejalanya mirip kesemutan biasa. Tapi Anda tetap harus waspada, terutama jika kesemutan diikuti dengan beberapa hal ini:
Sensasi kesemutan bisa muncul, terutama di jari tangan, kaki, pergelangan kaki, hingga pergelangan tangan.
Rasa lemah atau lemas biasanya muncul pertama kali di kaki. Rasa lemas atau lemah itu akan menyebar ke seluruh tubuh.
Anda mulai mengalami goyah atau tidak mampu berjalan dengan tegak. Bahkan saat harus menaiki tangga tubuh akan kesulitan bergerak.
Wajah sulit digerakkan, termasuk sulit berbicara, mengunyah, bahkan menelan.
Penglihatan ganda atau mata sulit untuk digerakkan.
Nyeri hebat seperti pegal namun lebih parah dan akan semakin memburuk di malam hari.
Mulai dari detak jantung yang lebih cepat, tekanan darah bisa tinggi atau sangat rendah, hingga kesulitan bernapas juga bisa dialami oleh orang yang terkena sindrom ini.
Hingga kini, penyebab utama penyakit ini belum diketahui. Tapi, gangguan ini biasanya muncul beberapa hari setelah seseorang mengalami infeksi di saluran pernapasan atau pencernaannya. Bahkan, sindrom ini juga bisa dialami seseorang setelah terinfeksi Covid-19.
Sindrom ini juga belum ada obatnya. Tapi rata-rata orang yang mengalami penyakit ini bisa sembuh total, meskipun beberapa kasus yang sangat parah bisa berakibat fatal.
Pemulihan mungkin juga memerlukan waktu yang cukup lama. Tapi bisa dipastikan kebanyakan orang bisa kembali berjalan enam bulan setelah gejala sindrom Guillain-Barre pertama kali muncul.
(tst/pua)