Apa Sih Water Fasting atau Diet Air? Ini Manfaat dan Bahayanya

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jul 2023 10:45 WIB
Water fasting atau diet air jadi viral beberapa waktu belakangan. Apa sih sebenarnya water fasting atau diet air ini?( iStock/Pongtep Chithan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Water fasting atau diet air jadi viral beberapa waktu belakangan. Apa sih sebenarnya water fasting atau diet air ini?

Puasa air adalah metode puasa populer yang disebut-sebut memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk untuk menurunkan berat badan. Sebagian besar manfaat kesehatan dari puasa air telah diamati dalam penelitian pada hewan, dan efek yang sama mungkin tidak berlaku pada manusia.

Puasa air adalah jenis puasa yang membatasi segalanya kecuali air yang masuk ke dalam tubuh. Ini menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa air dapat memiliki manfaat kesehatan. Misalnya,disebut mungkin menurunkan risiko beberapa penyakit kronis dan merangsang autophagy, suatu proses yang membantu tubuh Anda memecah dan mendaur ulang bagian lama sel Anda.

Sampai saat ini penelitian tentang puasa air dan efeknya pada manusia sangatlah terbatas. Selain itu, ia memiliki banyak risiko kesehatan dan tidak cocok untuk semua orang. 

Puasa air juga memiliki beberapa risiko, terutama jika Anda berpuasa lebih dari 3 hari atau memiliki kondisi medis seperti asam urat atau diabetes.

Saat melakukan puasa air, Anda tidak dapat mengonsumsi apa pun selain air, dan itu pun hanya air putih. Sebagian besar puasa air berlangsung 24-72 jam, tidak lebih. Sebelum memutuskan untuk melakukan puasa ini, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Selain itu,  Anda tidak boleh mengikuti puasa air lebih lama dari ini tanpa pengawasan medis.

Beberapa orang mungkin merasa lemah atau pusing selama puasa air dan mungkin ingin menghindari pengoperasian mesin berat dan mengemudi untuk menghindari kecelakaan.

Anda juga harus ingat bahwa ada beberapa kelompok orang tidak boleh berpuasa air tanpa pengawasan dokter. Ini termasuk penderita asam urat, diabetes (baik tipe 1 dan 2), dan gangguan makan, orang dewasa yang lebih tua, orang yang sedang hamil, dan anak-anak.

Jika Anda belum pernah berpuasa air sebelumnya, ada baiknya menghabiskan 3-4 hari untuk mempersiapkan tubuh Anda tanpa makanan. Anda dapat melakukan ini dengan makan dalam porsi kecil setiap kali makan atau dengan berpuasa selama sebagian hari.

Pasca puasa air (1-3 hari)

Water fasting atau puasa air biasanya berlangsung 24-72 jam dan diikuti dengan fase pasca puasa.

Setelah puasa air, Anda harus menahan keinginan untuk makan besar lantaran makan besar setelah puasa air atau water fasting ini bisa membuat perut jadi tak nyaman alias begah. Ini karena Anda mungkin berisiko sindrom refeeding, kondisi yang berpotensi fatal di mana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit yang cepat.

Fase ini biasanya berlangsung sehari, tetapi orang yang berpuasa selama 3 hari atau lebih mungkin membutuhkan hingga 3 hari sebelum mereka merasa nyaman makan makanan yang lebih besar.

Sebaliknya, berbuka puasa dengan smoothie atau makanan kecil. Anda dapat mulai memperkenalkan makanan yang lebih berat sepanjang hari saat Anda merasa lebih nyaman.

Bahaya water fasting

Meskipun puasa air mungkin memiliki beberapa manfaat, hal itu juga memiliki risiko kesehatan.

1. Mungkin menurunkan jenis berat badan yang salah

Karena puasa air membatasi kalori, kemungkinan besar Anda akan kehilangan banyak berat badan dengan cepat. Sayangnya, banyak dari berat yang Anda turunkan pada awalnya mungkin berasal dari air, karbohidrat, dan bahkan sejumlah kecil massa otot.

2.  Dehidrasi

Meski terdengar aneh, puasa air bisa membuat Anda dehidrasi. Ini karena kira-kira 20-30 persen asupan air harian Anda berasal dari makanan yang Anda makan.

Jika Anda minum air dalam jumlah yang sama tetapi tidak makan makanan, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup air.

Gejala dehidrasi meliputi pusing, mual, sakit kepala, sembelit, tekanan darah rendah, dan produktivitas rendah. Untuk menghindari dehidrasi, Anda mungkin perlu minum lebih banyak dari biasanya.



3. Mungkin mengalami hipotensi ortostatik

Dehidrasi yang disebabkan oleh puasa air dapat menyebabkan hipotensi ortostatik.

Hipotensi ortostatik didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah yang terjadi saat Anda tiba-tiba berdiri, dan dapat membuat Anda pusing, pusing, dan berisiko pingsan.

Jika Anda mengalami hipotensi ortostatik saat berpuasa, Anda mungkin perlu menghindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat. Pusing dan risiko pingsan dapat menyebabkan kecelakaan.

Jika Anda mengalami gejala ini selama puasa air, jenis puasa ini mungkin bukan pilihan yang baik untuk Anda.

4. Memperburuk beberapa kondisi medis

Meski puasa air relatif singkat, ada beberapa kondisi yang bisa diperparah dengan puasa air.

Orang dengan kondisi medis berikut tidak boleh berpuasa air tanpa terlebih dahulu meminta saran dari profesional perawatan kesehatan: Asam urat: Puasa air dapat meningkatkan produksi asam urat, faktor risiko serangan asam urat.

Selain itu juga ada masalah medis yang sebaiknya tak ikut water fasting yaitu orang yang punya masalah gangguan makan karena ada bukti bahwa puasa dapat mendorong perilaku makan yang tidak teratur bagi sebagian orang.

(chs)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK