5 Tanda Kamu Punya Commitment Issue, Bisa Picu Perselingkuhan
Tak semua orang mampu mempertahankan hubungan jangka panjang. Ketidakmampuan itu juga terkadang bisa jadi pemicu perselingkuhan.
Faktanya, beberapa orang memang memiliki ketakutan akan komitmen.
Komitmen sendiri sebenarnya bermakna luas. Namun, biasanya istilah ini digunakan untuk mengacu pada hubungan romantis.
Seseorang yang memiliki commitment issue umumnya akan menunjukkan rasa takut atau keengganan untuk berkomitmen pada hubungan jangka panjang.
Ketidakmampuan seseorang dalam berkomitmen setidaknya bisa dilihat dalam ciri-ciri berikut. Siapa tahu salah satunya juga muncul pada pasangan Anda.
1. Tak ingin berkencan serius
Hanya ingin berkencan santai dan menghindari hubungan serius sebenarnya tak secara otomatis menandakan bahwa seseorang takut akan komitmen. Sesekali mungkin seseorang bisa menghindari hubungan serius karena berbagai alasan.
Namun, melansir Healthline, jika Anda kerap merasa perlu mengakhiri sebuah relasi saat hubungan terasa lebih serius dari biasanya, bisa jadi Anda takut akan komitmen.
2. Tak memikirkan masa depan hubungan
Pada titik tertentu, sepasang kekasih tentu akan berbicara tentang masa depan. Akan dibawa ke mana hubungan yang dijalani?
Jika seseorang malas memikirkan masa depan, maka kemungkinan besar ia takut akan komitmen.
3. Sering mempertanyakan sebuah hubungan
Anda bisa saja menjalani hubungan jangka panjang dan merasa begitu terikat dengan pasangan. Namun di sisi lain, Anda terus mempertanyakan hubungan yang dijalani.
Misalnya, pertanyaan soal apakah si dia benar-benar menginginkan Anda, atau apakah Anda benar-benar menginginkannya.
4. Malas berencana
Waktu kencan sering kali perlu direncanakan. Namun, jika rencana untuk berkencan ini membuat Anda malas atau merasa terbebani, maka bisa jadi sebenarnya Anda takut akan komitmen.
Malas membuat rencana menunjukkan bahwa Anda tak benar-benar tertarik dengan pasangan.
5. Gelisah saat si dia bilang 'aku mencintaimu'
Pada satu titik, rasa cinta mungkin akan membuat seseorang bertindak lebih jauh.
Misalnya, kalimat 'aku mencintaimu' yang diucapkan tiba-tiba. Padahal, selama berhubungan, si dia tak pernah sekalipun mengucapkannya. Atau, perhatian-perhatian lebih lainnya,
Jika Anda justru merasa cemas saat kalimat cinta itu diucapkan dan mempertanyakan makna dari ucapan tersebut, maka tampaknya Anda tak siap untuk sebuah komitmen.
Anda juga mungkin akan mempertanyakan apakah hubungan yang dijalani perlu diakhiri atau tidak.
(asr)