Siapa sangka jika gigitan kutu bisa membuat kaki dan tangan seseorang harus diamputasi? Hal ini nyata terjadi pada seorang pria asal Houston, Amerika Serikat.
Kejadian itu dialami oleh Michael Kohlhof. Kala kuku menggigitnya, ia tengah berada di San Antonio membantu sang ibu memulihkan diri dari operasi. Ia bangun tidur dengan mati rasa di bagian kaki.
"Kami pikir itu flu," ujar sang ibu, J'Leene Hardaway, mengutip People.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu sampai di rumah sakit, kondisi Kohlhof kian memburuk. Pria berusia 35 tahun itu mengalami syok septik.
Keesokan harinya, Kohlhof harus menggunakan alat bantu napas ventilator, menjalani dialisis, dan masih banyak lagi pengobatan yang harus dijalani. Sang ibu menyebut bahwa Kohlhof mengalami kegagalan organ.
"Para dokter khawatir Kohlhof mengalami mati otak," ujar saudara kandungnya Greg Kohlhof.
Tak cuma itu, Kohlhof juga harus menjalani proses amputasi tangan dan kakinya akibat gangrene kering. Kondisi ini kerap digambarkan sebagai kematian jaringan tubuh karena tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.
Dokter kemudian mengamputasi kedua tangan Kohlhof. Dia juga kehilangan jari kaki dan sebagian kakinya.
"Sampai sekarang, kami tidak tahu berapa banyak kakinya yang bisa diselamatkan," ujar Hardaway.
Berdasarkan laporan Center for Disease Control and Prevention (CDC) AS, penyebabnya adalah tifus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh kutu yang terinfeksi.
Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri tubuh, kehilangan nafsu makan, dan muntah.
Pada dasarnya, tifus yang ditularkan kutu cukup langka ditemukan di AS. Namun, penyakit ini beberapa kali ditemukan di Hawaii, California, dan Texas.
"Tifus yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit parah dan kerusakan pada satu atau lebih organ, termasuk hati, ginjal, jantung, paru-paru, dan otak," tulis CDC.
Pasien dengan tifus yang parah juga berisiko diketahui berisiko mengembangkan kondisi gangrene.
(asr)