Setelah mempopulerkan flat cap lewat Peaky Blinders, kini aktor Cillian Murphy mempopulerkan topi fedora lewat film teranyarnya Oppenheimer.
Popularitas film ini bahkan kini berdampak pada penjualan topi fedora. Para penjual mengaku kini banyak orang yang mencari topi fedora seperti yang dikenakan Murphy.
Spesialis topi Herbert Johnson juga melihat adanya peningkatan permintaan gaya tampilan Oppenheimer di tengah anak muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ternyata topi fedora Oppenheimer punya kisah yang layak untuk disimak. Proses pemilihan topi dilakukan Murphy, sutradara Christopher Nolan, dan desainer kostum film Ellen Mirojnick.
"Saya menganggap Oppenheimer seperti bintang rock. Dia sangat pemilih soal penampilan. Itu mengesankan. Dia mewujudkan kekuatan komunikasi tidak seperti yang lain," kata Mirojnick, seperti dilaporkan Guardian.
Topi sebenarnya diposisikan sebagai pelengkap penampilan pria. Namun, Nolan meminta Mirojnick tidak mendandani karakter lain dengan topi.
Menurutnya, topi itu sangat spesifik dan menjadi ciri khas dalam film, ibarat gigi Freddie Mercury. Nolan mengaku dirinya cukup rewel soal topi sebelum pengambilan gambar.
Mirojnick sendiri tidak dapat melacak topi yang sebenarnya dikenakan 'bapak atom dunia' ini. Dia hanya mendapat referensi dari foto Oppenheimer saat di Princeton dan laboratorium Los Alamos, tempat bom dikembangkan.
Secara teknis, topi Oppenheimer di kehidupan nyata bukan jenis topi fedora. Topi punya pinggiran lebar dan bagian mahkota tampak rata. Mirojnick pun meminta pembuat topi untuk menirunya.
Tiga pembuat topi pertama gagal menunaikan tugas. Menurut Mirojnick, topi Oppenheimer sangat sulit dibuat.
"Butuh kualitas fabrikasi tertentu dan duduk di atas kepala Murphy dengan cara tertentu," katanya.
Akhirnya, ia meminta pembuat topi yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, Baron Hats mewujudkan topinya. Kepala Murphy pun diukur sehingga topi benar-benar pas dari segi ukuran dan bentuk.
![]() |
Tak berhenti sampai di situ, masih ada tantangan lain, yakni material. Topi menggunakan bahan kulit berang-berang tanpa pewarnaan.
"Ini bukan bahan yang terlalu sering dikerjakan orang sekarang, jadi saya harus memesan bahan khusus untuk film tersebut," jelas Mirojnick.
Setelah proses dua bulan, topi pun jadi. Dia tahu topi terlihat sempurna saat dikeluarkan dari kotak dan diletakkan pada kepala Murphy. Topi melengkapi siluet Murphy dengan sempurna.
"Bahkan jika Anda hanya melihat bayangannya, Anda akan tahu itu adalah dia," imbuhnya.
(els/asr)