Asap hasil pembakaran sampah memang berbahaya untuk kesehatan. Sebaiknya sampah memang tidak dibakar karena bisa menjadi polusi, efek paling cepat bisa mengganggu saluran pernapasan.
Dokter spesialis paru dan pernapasan, konsultasi paru kerja dan lingkungan di RSPI Bintaro Jaya, Feni Fitriani Taufik mengatakan asap pembakaran sampah merupakan salah satu penyebab polusi. Jika terhirup dalam jangka waktu lama bisa mengganggu saluran pernapasan, bahkan kanker paru-paru.
"Kandungannya berbahaya sekali. Mulai dari karbon monoksida hingga komponen arsenik. Tergantung jenis sampah yang dibakar apa maka asapnya akan mengandung zat-zat tersebut," kata Feni saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara terbaik adalah tidak membakar sampah, terutama di lingkungan rumah. Namun terkadang banyak juga orang yang tidak paham bahaya asap dari sampah dan tetap membakarnya.
"Mereka berpikir lebih mengganggu sampah yang menggunung daripada asapnya karena pikirnya asap bisa hilang terbawa angin. Kadang kita sudah beri tahu baik-baik juga tidak mempan, tetap dibakar lagi," katanya.
Jika hal ini terjadi, Feni menyarankan untuk melakukan pencegahan dari diri sendiri. Sebab jika tidak bisa mengubah orang lain, maka bisa melakukan perubahan dari dalam, yakni diri sendiri.
Cara-cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari asap pembakaran sampah, yakni sebagai berikut:
Saat ada tetangga yang membakar sampah, langsung masuk ke rumah. Usahakan tidak keluar rumah sama sekali hingga proses pembakaran selesai dan asap menghilang.
Saat di rumah, coba tutup pintu, jendela dan semua lubang ventilasi agar asap tidak masuk ke rumah. Tutup hingga proses pembakaran selesai.
Jika terpaksa harus keluar, gunakan masker sebagai perlindungan dini yang paling mudah.
Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Saat imun terjaga maka berbagai zat buruk yang masuk ke tubuh tetap bisa dilawan.
(tst/chs)