Makam Aneh Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Peru, Diduga Jasad Pendeta
Arkeolog yang bekerja di dataran tinggi Peru bagian utara di sebuah situs bernama Pacopampa menemukan sebuah makam yang diperkirakan berusia 3.000 tahun dan diyakini sebagai penghormatan kepada seorang pemimpin elit agama.
Reuters melaporkan bahwa para arkeolog menyebut penemuan tersebut sebagai "Pendeta Pacopampa", yang diambil dari nama zona arkeologi tempat makam itu ditemukan.
Makam itu ditutupi enam lapisan abu dicampur tanah hitam, dan dihias dengan mangkuk keramik.
Seperti dilansir Fox News, Kementerian Kebudayaan Peru menyatakan bahwa makam itu juga memiliki dua segel di sepanjang tepi atas makam, yang menunjukkan cat tubuh ritual kuno yang digunakan untuk kaum bangsawan.
Salah satu segel berdesain jaguar menghadap ke barat, sedangkan segel lainnya bergambar wajah antropomorfik menghadap ke timur.
Yuji Seki, yang memimpin proyek tersebut, menggambarkan makam besar tersebut dengan diameter hampir 2 meter dan kedalaman satu meter. Menurut Yuji Seki makam itu sangat aneh.
Selain itu, kata dia, posisi badannya juga unik, karena berbaring telungkup dengan separuh badan diluruskan dan kaki disilangkan.
Seki juga mengatakan tulang berbentuk tupu, atau peniti besar yang digunakan oleh suku Andean Amerindian untuk memegang jubah dan ponco, ditemukan bersama mayat tersebut.
Biasanya, lanjutnya, tupu digunakan untuk memegang selimut perempuan. "Meski orang ini laki-laki, pergaulannya sangat aneh. Saya pikir ini adalah pemimpin pada masanya," tutur Seki.
Menurut kementerian, para arkeolog telah mengerjakan Proyek Arkeologi Pacopampa sejak tahun 2005. Lapisan batu tempat makam itu ditemukan menunjukkan bahwa ia dikuburkan sekitar 1.200 SM.
Para arkeolog juga menemukan makam "Nyonya Pacopampa" pada tahun 2009, dan "Pendeta Jaguar Ular Pacopampa" pada tahun 2015.
"Pendeta Pacopampa" diperkirakan berusia sekitar lima abad lebih tua dari dua makam sebelumnya. Namun, "Pendeta Pluto" yang ditemukan pada tahun 2022 diyakini berusia lebih tua.
(wiw)