Otoritas federal alias FBI dan Kepolisian Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki potensi tindakan kriminal di dalam penerbangan American Airlines dari Charlotte, North Carolina, ke Boston pada Sabtu (2/9).
Seperti dilansir Insider, pihak berwenang tidak memberikan rincian tentang apa yang mungkin terjadi, tapi stasiun berita lokal Boston 25 melaporkan bahwa mereka prihatin dengan seorang penumpang yang menyebut ada kamera tersembunyi di kamar mandi pesawat.
Seorang polisi di unit yang menangani insiden tersebut mengatakan kepada outlet lokal lainnya, WSOC-TV, bahwa insiden tersebut melibatkan seorang remaja, ponsel, dan pramugari laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang penumpang mengatakan kepada Boston 25 bahwa seorang pramugari laki-laki telah melarang seorang gadis remaja memasuki toilet. Pramugari laki-laki itu mengatakan dia perlu mencuci tangan terlebih dahulu. Gadis remaja itu kemudian menggunakan toilet tersebut setelah pramugari itu.
Seorang penumpang lain di pesawat itu mengungkapkan kepada Boston 25 bahwa ibu gadis tersebut kemudian terlihat menghentikan penumpang lain untuk menggunakan kamar mandi dan memperingatkan mereka bahwa ada kamera tersembunyi di dalam.
Ketika Airbus A321 mendarat di Bandara Internasional Boston Logan sekitar pukul 10 pagi waktu lokal, penumpang tersebut mengatakan polisi dan staf maskapai memeriksa kamar mandi sebelum pramugari laki-laki itu dibawa pergi ke suatu tempat.
Kepolisian Negara Bagian Massachusetts mengatakan dalam pernyataannya bahwa petugasnya mendatangi pesawat tersebut setelah mendarat dan memulai penyelidikan.
Ia menambahkan bahwa kejahatan yang terjadi selama penerbangan adalah tanggung jawab otoritas federal, yang menegaskan yurisdiksi mereka atas insiden pada hari Sabtu tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Insider, American Airlines mengatakan pihaknya menanggapi insiden tersebut dengan sangat serius.
"American Airlines penerbangan 1441 dari Charlotte (CLT) ke Boston (BOS) diperiksa oleh penegak hukum pada saat kedatangan. Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan bekerja sama sepenuhnya dengan penegak hukum dalam penyelidikan mereka, karena keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama kami," bunyi pernyataan itu.
(wiw)