Ada Kamera Tersembunyi di Homestay Airbnb, Pasangan Ini Lapor Polisi
Betapa terkejutnya pasangan suami istri ini ketika menemukan kamera tersembunyi di dalam penginapan yang mereka tempati.
Peristiwa itu terjadi di Kota Kinabalu, Malaysia, saat sepasang pengantin dari China tengah honeymoon dan memilih menginap di sebuah homestay yang mereka pesan lewat platform Airbnb.
Seperti dikutip dari The Independent, Kamis (5/10), pasangan ini ketika tiba di penginapan tersebut langsung memeriksa apakah ada kamera tersembunyi. Ini menjadi kebiasaan mereka saat bermalam di sebuah penginapan.
Suami istri menggunakan detektor khusus untuk mengetahui keberadaan kamera tersembunyi. Saat penyisiran berlangsung sampai pukul 3.00 waktu setempat, ditemukan perangkat tersembunyi di dalam sebuah stop kontak.
Tampak sebuah kamera kecil di antara dua port USB terdapat di dalam stop kontak tersebut. Pasangan tersebut lalu merekam penggeledahan kamar dan mengunggahnya di media sosial. Video itu menjadi bukti pengajuan refund pada pemilik homestay.
Pasangan itu mengaku sang pemilik homestay tidak merepons panggilan mereka. Akhirnya, mereka mencoba melapor ke polisi karena merasa dirugikan.
Pihak kepolisian Kota Kinabalu menanggapi keluhan pasangan ini. Namun, menurut pengakuan suami istri ini, video mereka diminta dihapus oleh polisi. Tapi, asisten komisaris kepala polisi Mohs Zaidi Abdullah menepis klaim tersebut.
"Penyelidikan di properti sewaan mengarah pada penyitaan beberapa barang termasuk video itu. Petugas sedang berupaya mengidentifikasi tersangka," jelas Zaidi.
Pemilik penginapan menuduh pasangan asal China itu mencoreng nama baiknya setelah mengetahui propertinya digeledah polisi. Tapi, seluruh barang bukti kamera tersembunyi di penginapan telah diamankan polisi. Sang pemilik penginapan itu pun harus mengembalikan dana pasangan itu.
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Tiong King Sing sampai angkat bicara mengomentari kejadian ini. Dalam postingan di akun Facebook pribadinya, King Sing meminta pelaku ditindak tegas.
"Hukuman yang tegas dan pantas mesti dijatuhkan kepada pihak mana pun yang terbukti bersalah karena tindakan tercela seperti ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga berdampak pada citra industri pariwisata tanah air," tulisnya di Facebook.
King Sing menambahkan, siapa pun yang terdaftar mengoperasikan properti tidak akan luput dari penyelidikan petugas berwenang.
"Tidak bisaa disangkal bahwa hal seperti ini mungkin terjadi karena tindakan pribadi pekerja homestay atau Airbnb yang tidak bertanggung jawab. Kementerian tidak akan kompromi terhadap kejadian seperti itu dan akan terus memantau dari waktu ke waktu," imbuhnya.
Di sisi lain, Manajer Umum Airbnb untuk kawasan ASEAN, India, Hong Kong, dan Taiwan, Amanpreet Bajaj, mengaku kecewa mendengar adanya laporan kamera tersembunyi di properti sewaan Airbnb.
"Kami melarang kamera tersembunyi dan kecewa mendengar laporan insiden ini. Tim keamanan khusus kami juga telah menghapus akun listing rumah itu sambil menunggu penyelidikan. Kami memberikan dukungan kepada tamu kami," kata Amanpreet Bajaj.
(wiw)