Pergi liburan bersama keluarga pasti sudah jadi agenda yang disiapkan sejak jauh-jauh hari. Mulai dari membeli tiket pesawat, akomodasi, tempat menginap, hingga tempat-tempat yang akan dituju direncanakan dengan matang.
Tapi, bagaimana jika semua rencana itu harus batal beberapa jam sebelum naik pesawat. Hal inilah yang dialami satu keluarga di Inggris yang harus membatalkan liburan mereka karena salah satu paspor di antara mereka rusak saat keluar dari mesin pemindai check-in di bandara.
Hal ini yang dialami Emily Allen dan keluarganya. Allen sendiri sudah jauh-jauh hari memesan perjalanan untuk seluruh anggota keluarganya ke Corfu, Yunani, dengan total biaya £8000 atau setara dengan sekitar Rp153 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, keluarga ini tidak pernah meninggalkan bandara untuk ke Corfu karena paspor milik Allen robek sesaat setelah keluar dari mesin pemindai check-in. Dokumen tersebut jadi tidak berguna dan sama sekali tidak bisa digunakan lagi.
Lihat Juga : |
"Awalnya saya memasukan paspor saya ke dalam mesin dengan cara yang salah. Jadi saya mengeluarkannya kembali dengan hati-hati dan memutarnya," kata Allen dilansir Stuff.
"Selama proses ini, halaman foto/observasi, yang pada dokumen saya tahun 2016 tidak dilaminasi, robek, meninggalkan robekan sepanjang satu inci di tepi foto paspor," jelasnya.
Untuk menyiasati robekan ini, staf di bandara semula menyuruh Allen membeli selotip dari toko yang ada di bandara. Selotip itu digunakan untuk memperbaiki bagian paspor yang rusak. Tapi kemudian, Allen diberi tahu selotip tidak akan memperbaiki paspornya.
Meskipun secara teknis dia masih bisa terbang ke luar Inggris. Tapi patroli di perbatasan Yunani kemungkinan besar tidak akan mengizinkannya masuk ke negara itu dengan paspor yang robek.
Akhirnya, dia dan keluarganya harus membuat keputusan menyakitkan untuk membatalkan dan pulang.
Sempat berpikir untuk membuat paspor baru dan minta agar prosesnya dipercepat. Tapi semua tetap memakan waktu karena Inggris tidak menawarkan opsi paspor darurat.
Hal yang lebih menyakitkan adalah biaya perjalanan yang telah dibayarkan juga tidak bisa dikembalikan. Bukan hanya batal liburan karena masalah sepele, keluarga ini juga harus kehilangan uang yang cukup banyak.
Paspor memang sesuatu yang sangat penting, terutama saat hendak bepergian ke luar negeri. Hal yang perlu Anda tahu, ada beberapa faktor yang menyebabkan paspor dianggap tidak sah. Misalnya, pada tahun 2021, seorang wanita dilarang terbang ke Bali karena paspornya ada bekas cetakan.
Ketika ditanya seberapa parah kerusakan sebuah paspor sebelum ditolak, Departemen Dalam Negeri Te Tari Tahi Whenua mengatakan tidak ada jawaban yang sederhana.
"Tidak ada standar yang ditetapkan untuk 'kerusakan', persyaratan masuk ke negara mana pun bergantung pada kebijakan otoritas perbatasan negara tersebut," kata juru bicara departemen tersebut.
Ia menjelaskan paspor elektronik berisi sebuah chip, yang mencakup informasi keamanan, zona yang dapat dibaca mesin, dan sebuah foto. Kerusakan pada paspor dapat mempengaruhi foto dan kinerja chip keamanan yang berisi informasi pribadi pemilik.
"Jika paspor rusak karena air, sobek, atau dalam kondisi buruk, petugas perbatasan atau maskapai penerbangan yang memeriksa paspor mungkin menolak masuk," ucapnya.
Alasan paling utama mungkin karena maskapai penerbangan berisiko terkena denda besar jika membawa penumpang dengan paspor rusak atau tidak valid ke negara baru.
Tahun lalu, penyiar radio Australia, Fifi Box, hampir ketinggalan pesawat ke Fiji karena paspor putrinya yang masih kecil terkena air. Syukurlah, Fiji jauh lebih lunak dengan persyaratan paspor dibandingkan Indonesia, dan mereka berdua bisa naik pesawat.
Tidak memiliki cukup halaman kosong adalah alasan lain Anda mungkin mengalami masalah. Beberapa negara memerlukan satu, dua atau tiga halaman kosong tergantung pada seberapa banyak ruang yang mereka perlukan, dan beberapa stempel visa memerlukan hingga dua halaman.
(tst/tsa)