Kerusakan mata bisa menyerang siapa saja, baik dewasa maupun anak.
Wakil Ketua III Persatuan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI) dr Trilaksana Nugroho menyebut, sekitar 10 persen dari anak usia sekolah membutuhkan kacamata.
"Pada anak-anak kurang lebih angka yang membutuhkan kacamata sekitar 10 persen dari anak-anak usia sekolah akibat kelainan refraksi," ujar Trilaksana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari angka tersebut, hanya sekitar 12,5 persen di antaranya yang mendapatkan akses kacamata.
Kelainan refraksi sendiri adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tak dapat difokuskan dengan jelas.
Ada empat jenis kelainan refraksi yang banyak ditemukan di tengah masyarakat, di antaranya rabun jauh, rabun dekat usia lanjut, rabun dekat, dan silindris.
Untuk menghindari penggunaan kacamata pada anak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua.
Asupan makanan yang tepat bisa membantu menjaga kesehatan mata. Misalnya, buah, sayur, kacang-kacangan, hingga ikan.
Makanan ini mengandung antioksidan dan nutrisi utama. Sebut saja vitamin C, vitamin E, asam lemak omega-3, dan lutein yang berkaitan erat dengan kesehatan mata.
Selalu pakaikan si kecil kacamata saat berada di luar ruangan. Kacamata ini diberikan sebagai bentuk melindungi si kecil dari paparan sinar matahari.
Pemeriksaan mata secara rutin penting dilakukan dilakukan sejak kecil. Cara ini dilakukan untuk memberikan penanganan yang cepat dan tepat jika diketahui si kecil mengalami gangguan penglihatan.
KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.