Pepper X, Cabai Paling Pedas di Dunia Kalahkan Carolina Reaper

CNN Indonesia
Kamis, 19 Okt 2023 16:00 WIB
Pepper X, cabai jenis baru berhasil mengalahkan pedasnya cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper.
Pepper X, cabai jenis baru berhasil mengalahkan pedasnya cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper.(Tangkapan layar web guinnessworldrecords.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cabai jenis baru berhasil mengalahkan pedasnya cabai terpedas di dunia, Carolina Reaper.

Cabai yang dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia itu, dikenal dengan nama pepper X dari Guiness World Records. Pepper X ini memiliki tingkat kepedasan 2.693,000 Scoville Heat Units (SHU). Tingkat kepedasan scoville ini jauh melebihi Carolina Reaper yang memiliki derajat kepedasan 1,64 juta SHU.

Pepper X ini ditumbuhkan oleh Ed Currie, pendiri Puckerbutt Pepper Company dari Amerika. Sebelumnya, dia juga menciptakan dan menjadi pemegang rekor cabai terpedas Carolina Reaper.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skor Scoville Pepper X yang dihitung oleh Universitas Winthrop di Carolina bagian Selatan yang melakukan tes dengan menggunakan spesimen dari empat tahun terakhir.

Skala Scoville digunakan untuk mengukur kepedasan cabai. Hal ini didasarkan pada konsentrasi capsaicin yang merupakan komponen aktif cabai dan menimbulkan sensasi terbakar jika bersentuhan dengan jaringan manusia.

Bagian luar Pepper X memiliki banyak lekukan dan tonjolan, yang berarti terdapat lebih banyak area di dalamnya untuk pertumbuhan plasenta.

Ed membudidayakan Pepper X di pertaniannya selama lebih dari 10 tahun, mengawinkannya dengan beberapa cabai terpedas miliknya untuk meningkatkan kandungan capsaicinnya.

"Saat kami memulai persilangan, ada dua buah paprika yang rasanya sangat saya sukai, namun keduanya tidak cukup pedas untuk selera saya," ungkapnya dalam video First We Feast.

"Jika kita mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan, seperti indeks capsaicinoid tinggi yang kita cari, maka kita akan terus melakukan persilangan. Jika tidak berhasil, maka kita harus memulai dari awal lagi, dan ini adalah proses yang sangat memakan waktu dan sangat lama," katanya kepada WIRED.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER