Pecinta Game Berencana Buat Museum Video Game Terbesar di Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 20 Okt 2023 15:00 WIB
Para pecinta game di Perancis berencana membuka museum video game terbesar di dunia di dekat Disneyland Paris.
Para pecinta game di Perancis berencana membuka museum video game terbesar di dunia di dekat Disneyland Paris.(AFP/RICHARD A. BROOKS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para pecinta game di Perancis berencana membuka museum video game terbesar di dunia di dekat Disneyland Paris.

Museum tersebut, yang disebut "Projet Odyssee" dalam bahasa Prancis, direncanakan berada di lokasi lahan hijau yang luas di pinggiran timur Paris, Bussy-Saint-Georges, tidak jauh dari Disneyland Paris.

Proyek Odyssey -- dinamai seperti konsol pertama yang dirancang oleh Magnavox pada tahun 1972 -- akan menampung salah satu koleksi game terbesar yang pernah dirakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kompleks tersebut, yang juga akan mencakup "desa Jepang" yang didedikasikan untuk budaya dan masakan populer negara tersebut, merupakan gagasan kolektor Ludovic Charles, dan YouTuber Benoit Theveny, yang lebih dikenal oleh jutaan pengikutnya sebagai Tev.

Charles, telah mengumpulkan 2.200 konsol selama dua dekade terakhir, dengan setiap versi Nintendo, Sega, Sony, Microsoft, dan sistem permainan lainnya.

"Saya tidak ingin barang-barang tersebut hanya terpakai sia-sia di rak-rak," katanya kepada AFP.

"Saya suka mengumpulkan semuanya," tambahnya,

"Tetapi tujuannya selalu untuk membuat sebuah museum dengan gambaran menyeluruh tentang evolusi video game."

Pasangan ini telah mengeluarkan uang lebih dari satu juta euro untuk memulai proyek tersebut.

Mereka bertemu tahun lalu ketika Charles menjual koleksinya secara online dengan harga sekitar 1 juta euro.

Theveny, yang tinggal di Tokyo dan telah memproduksi video populer tentang Jepang dan budaya geek di sana, mengatakan idenya adalah untuk membuat survei menyeluruh tentang sejarah dan evolusi video game.

"Filosofinya adalah tidak mengabaikan siapa pun... dari anak-anak berusia tiga tahun yang bermain Minecraft hingga orang tua berusia 50 atau 60 tahun yang berada di sana pada awalnya dan mulai bermain Pong pertama," permainan komputer awal yang mirip tenis.

"Video game pantas untuk "memiliki museumnya sendiri dan diakui sebagai bagian dari budaya kita, dan saya pikir semakin banyak orang akan setuju dengan saya mengenai hal itu," kata dia.

Upaya sebelumnya untuk memanfaatkan budaya video game memiliki sejarah yang buruk di Prancis. Museum Pixel di pinggiran Strasbourg dekat perbatasan Jerman ditutup pada tahun 2020 setelah tiga tahun dan museum video game di La Defense, distrik keuangan Paris, hanya bertahan 10 hari.

"Kami telah belajar dari upaya ini," tegas Theveny seraya mengatakan bahwa mereka mendapat dukungan penuh dari walikota setempat yang sudah mengerjakan proyek e-sports yang juga akan diakomodasi di kompleks tersebut.

Mereka berharap pembangunannya akan dimulai pada tahun 2025 dan pembukaan museum dan desa hiburan pada tahun berikutnya.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER