Istilah 'gemoy' tiba-tiba jadi perbincangan. Gara-garanya, calon presiden Prabowo Subianto yang diteriaki 'gemoy' oleh para kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa (24/10) kemarin.
Lontaran 'gemoy' itu diberikan pada Prabowo saat dirinya tengah berpidato dalam deklarasi dukungan PSI untuk dirinya dan pasangannya Gibran Rakabuming.
"Apa? Gemoy? Apa itu gemoy?" ujar Prabowo di depan kader PSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kutipan Prabowo mempertanyakan 'gemoy' itu pun langsung muncul di media sosial.
Tak ayal, dari sana istilah 'gemoy' pun kini ramai jadi perbincangan.
Pada dasarnya, 'gemoy' telah menjadi bahasa sehari-hari di tengah masyarakat. Lantas, apa itu 'gemoy'?
Gemoy sendiri merupakan salah satu bahasa gaul yang digunakan masyarakat di zaman kiwari. Ya, bahasa gaul memang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Gemoy jadi salah satu ungkapan yang populer di tengah masyarakat, utamanya anak muda.
Gemoy sebenarnya merujuk pada ungkapan akan sesuatu yang lucu dan menggemaskan. 'Gemoy' sendiri merupakan hasil plesetan dari 'gemas'.
Dalam KBBI VI, gemas sendiri memiliki dua definisi yang cukup berbeda. Berikut arti gemas:
- sangat jengkel (marah) dalam hati
- sangat suka (cinta) bercampur jengkel; jengken-jengkel cinta
Namun demikian, 'gemoy' dalam konteks bahasa gaul tak mengindikasikan adanya rasa jengkel. Alih-alih rasa jengkel, 'gemoy' di sini menggambarkan ungkapan gemas yang positif.
Demikian penjelasan tentang apa arti 'gemoy'. Semoga membantu!
(asr/asr)