Penjelasan Kenapa Ada Asbak di Toilet Pesawat meski Merokok Dilarang
Sejak 25 tahun lalu, merokok di pesawat dilarang, bahkan dapat dikenakan denda yang besar jika melanggar. Akan tetapi, hingga kini asbak tetap ada dalam penerbangan komersial.
Pertanyaan ini mungkin muncul di kepala kamu setiap kali naik pesawat dan melihat ada asbak di toilet pesawat.
Beberapa pelancong berpendapat bahwa hadirnya asbak dikhawatirkan dapat menarik penumpang yang haus akan nikotin untuk merokok, padahal merokok adalah hal ilegal dan bisa membuat orang yang melanggar dilarang masuk maskapai tertentu dalam waktu yang lama.
Di sisi lain, bandara di Inggris sudah melarang rokok sejak tahun 1998.
Kepada Daily Express, seorang pramugari yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa asbak masih ada di sebagian besar pesawat. Hal itu sebagai bentuk antisipasi.
"Tanda puntung rokok kecil yang Anda lihat di pintu. Mereka tidak menganjurkan merokok. Mereka murni ada untuk pencegahan bahaya keselamatan," kata seorang pramugari maskapai Inggris.
"Jika seseorang merokok di dalam pesawat, kami ingin mereka membuangnya di asbak, karena jika Anda membuangnya di tempat sampah toilet, ada banyak kertas di sana, tempat tisu dibuang usai penumpang mengeringkan tangan mereka," jelasnya.
"Jadi kita perlu memiliki tempat yang aman untuk menyiapkan puntung rokok," tambah pramugari itu, seperti dilansir Mirror.
Memasukkan puntung rokok yang masih membara ke dalam tong sampah dinilai berpotensi menimbulkan risiko kebakaran.
Pramugari itu menjelaskan bahwa asbak tersebut adalah kotak lipat yang terbuat dari logam dan jika dibuka bagian atasnya, ia akan terbuka dan ada rongga kecil yang bisa dimasukkan puntung rokok.
"Tapi jangan merokok di pesawat, Anda akan dimasukkan dalam daftar larangan terbang dan mungkin ditangkap, pasti ditangkap," imbuhnya.
Seperti dikutip dari New York Post, larangan merokok ini pertama dilakukan oleh sebuah pesawat Brazil pada tahun 1973 setelah tragedi besar yang menimpa pesawat itu dalam perjalanan menuju Paris.
Peristiwa ini disebabkan karena seorang penumpang melempar puntung rokok ke tong sampah toilet dan menyebabkan 123 penumpang kehilangan nyawa.
Larangan merokok juga dilakukan United State Airlines pada tahun 1980, lalu diikuti British Airways pada 29 Maret 1998.
Sekarang, ada denda besar yang menghantui siapa saja penumpang yang merokok di pesawat, termasuk tanggungan biaya akibat gangguan akibat rokok. Pelanggar juga bisa kena tangkap saat mendarat.
"Rokok pada dasarnya adalah barang yang dilarang dibawa bepergian, jadi jika asbak tersebut tidak terhubung ke pintu, maka itu harus dilaporkan dan kita tidak boleh terbang tanpanya," lanjut pramugari itu.
Di bawah arahan Federal Aviation Administration (FAA), asbak harus dipasang di semua pintu toilet di pesawat karena meskipun ada peringatan, bendera merah, dan hukuman terus-menerus, masih ada kemungkinan penumpang yang keras kepala dan kecanduan akan merokok.
Asbak ada di pesawat dikatakan sebagai metode pencegahan, bukan sebagai anjuran untuk merokok.
(dhs/wiw)