Paru-paru milik seorang wanita asal London, Inggris kolaps. Paru-paru yang menyusut itu salah satunya ditandai oleh rasa sakit di dada yang muncul tiba-tiba.
Setelah merasakan sakit dada, Olivia Smith (22) pun dibawa ke unit gawat darurat (UGD) salah satu rumah sakit di London. Namun, petugas mengabaikan gejala yang dialami Smith. Ia pun diperbolehkan untuk pulang.
Namun, kondisi tak membaik saat Smith kembali ke rumah. Mengutip Daily Mail, gejala bahkan semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Smith pun kembali memeriksakan diri ke rumah sakit. Kali ini, ia menjalani pemeriksaan dengan rontgen. Hasilnya, paru-paru Smith menyusut hingga 80 persen.
Secara medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan pneumotoraks. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai masalah pernapasan, cacat bawaan pada organ, atau cedera traumatis.
Mengutip Healthline, paru-paru kolaps sendiri terjadi saat udara keluar dari paru-paru ke dada. Tekanan ini membuat paru-paru tak mampu mengembang.
Pneumotoraks bisa bersifat traumatis atau nontraumatis. Pneumotoraks traumatis umumnya terjadi akibat cedera, seperti pukulan di dada.
Sementara pneumotoraks nontraumatis terjadi saat seseorang memiliki masalah pada paru-paru, seperti paru-paru obstruktif kronis (PPOK). Namun, pneumotoraks juga bisa tiba-tiba terjadi tanpa penyebab yang jelas pada orang yang tidak memiliki masalah para paru-paru.
Ada banyak dampak jangka panjang pneumotoraks. Jika hanya sedikit udara yang terperangkap, maka komplikasi bisa terjadi.
Selain itu, udara yang lebih besar dan memengaruhi jantung juga bisa mengancam jiwa.
![]() |
Jika pneumotoraks disebabkan oleh trauma, biasanya gejala akan muncul setelah cedera terjadi. Sementara gejala pneumotoraks spontan bisa muncul saat seseorang sedang beristirahat.
Serangan nyeri dada yang tiba-tiba sering kali merupakan gejala pertama.
Berikut beberapa gejala paru-paru kolaps:
- rasa sakit yang tajam di dada secara tiba-tiba,
- napas cepat atau sesak napas,
- kulit membiru,
- detak jantung cepat,
- tekanan darah rendah,
- suara hampa jika dada diketuk,
- kecemasan,
- kelelahan.
Lihat Juga :![]() HARI PARU SEDUNIA 7 Makanan Terbaik untuk Paru-paru Sehat, Ada yang Praktis Dikonsumsi |
Faktor risiko paru-paru kolaps akan berbeda untuk kasus pneumotoraks traumatis dan nontraumatis.
Pada kasus pneumotorak traumatis, kegiatan seperti olahraga yang melibatkan kontak dan pekerjaan lain dapat menjadi faktor risiko.
Sementara pada kasus pneumotoraks non-traumatis, faktor risiko umumnya didorong oleh kondisi tubuh. Berikut di antaranya:
- perokok aktif,
- memiliki masalah paru-paru seperti PPOK,
- memiliki riwayat keluarga dengan pneumotoraks,
- bertubuh tinggi dan kurus, kondisi ini dapat memengaruhi tekanan di bagian atas paru-paru,
- peradangan pada saluran pernapasan kecil.