Anak Tumbuh di Keluarga KDRT Cenderung Menormalisasi Kekerasan

CNN Indonesia
Senin, 27 Nov 2023 12:00 WIB
Belakangan berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak muda terhadap pasangannya makin marak terjadi. Apa alasannya?(iStock/AlexLinch)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak muda terhadap pasangannya makin marak terjadi.

Psikolog klinis dari Universitas Indonesia Mellia Christia, mengatakan bahwa anak yang tumbuh dalam keluarga yang mempraktikkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) rentan menormalisasi kekerasan.

"Itu seakan-akan menjadi pembenaran bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan itu normal kalau penuh dengan kekerasan," kata Mellia, kepada Antara.

Dikatakannya, anak melihat hubungan orang tuanya sebagai proyeksi dalam membangun hubungan dengan orang lain di masa depan. Melalui interaksi orang tuanya, anak akan menilai bagaimana cara laki-laki dan perempuan berinteraksi.

"Artinya dia melihat bahwa, 'oh, begini, ya, cara orang berinteraksi antara laki-laki dan perempuan'," kata Mellia.

Hal inilah yang katanya menjadi dasar anak untuk membangun hubungan dengan orang lain.

"Normalisasi kekerasan, agresivitas, kemudian memperlakukan pasangan dengan tidak baik, itu seakan-akan menjadi kebenaran untuk seorang anak."

"Kemudian mungkin dampak lainnya adalah bagaimana penilaiannya terhadap ibunya, kompetensi seorang ibu, serta juga dia belajar untuk menjadi pelaku," kata Mellia.

Selain menjadi pelaku kekerasan, anak yang tumbuh dalam keluarga KDRT juga berpotensi berhadapan dengan trauma.

"Kemudian juga jadi punyaself-esteem(harga diri) yang rendah karena berasal dari keluarga yang interaksinya tidak baik, tidak hangat, dan kemudian akhirnya akan mempengaruhi cara dia berhubungan dengan orang lain di luar keluarganya," ujar Mellia.

(chs/chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK