Miss France baru saja dinobatkan. Perempuan berusia 20 tahun Eve Gilles terpilih sebagai Miss France 2024.
Gilles berasal dari sebuah desa dekat Dunkirk di utara Perancis terpilih di kota Dijon di hadapan 5.000 penggemar kontes kecantikan tersebut.
Namun di balik kemenangannya, dia juga berbeda dari kontestan lain dan Miss France yang pernah ada. Gilles adalah Miss France yang berambut pixie alias cepak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, penampilannya ini menimbulkan kontroversi di media sosial. Ada yang setuju dan ada yang tidak.
Di media sosial, banyak pemirsa yang bereaksi dengan gembira, menolak kritik yang menggambarkan pemilihannya sebagai hal yang dipolitisasi.
"Eve Gilles adalah Miss France 2024 yang baru, kritikmu yang jahat dan tidak berguna tidak akan mengubah itu," kata pengguna X.
Hanya saja, pihak Miss France sendiri menganggap keberagaman ini sebagai sesuatu yang beragam.
"Untuk pertama kalinya, ada seorang wanita muda berambut pendek," kata Alexia Laroche-Joubert, presiden Miss France dari tahun 2021 hingga 2023 dikutip dari Le Monde.
Namun Gilles punya pembelaannya sendiri.
"Tidak seorang pun boleh mendikte siapa Anda," kata Gilles dikutip dari AFP.
"Kami terbiasa melihat para Miss cantik dengan rambut panjang, tapi saya memilih tampilan androgini dengan rambut pendek," katanya setelah kemenangannya pada Sabtu malam (16/12).
"Setiap wanita berbeda, kita semua unik."
Siapa Eve Gilles?
Eve Gilles adalah seorang perempuan dari Dunkirk, Prancis yang lahir pada 9 Juli 2003. Dia tumbuh di kota Quaedypre bersama ayah, ibu, dan kedua kakak perempuannya serta adik lelakinya.
Saat ini, Gilles adalah seorang mahasiswi di jurusan matematika di Universitas Lille, Prancis. Jurusan ini diambilnya lantaran dia bercita-cita untuk menjadi seorang ahli statistik.
Sebelum kuliah di jurusan matematika, Gilles sempat kuliah di jurusan kedokteran selama satu tahun.
Orang tuanya menyebut bahwa putrinya adalah anak yang sangat sporty dan berjiwa petualang. Eve Gilles punya hobi menari dan menunggang kuda. Dia bahkan sempat memenangkan berbagai kejuaraan berkuda.
Hanya saja, sebagai seorang perempuan, dia juga suka bermain-main dengan 'gaun putri, mahkota, dan tongkat bertabur bintang' dan makeup. Inilah yang akhirnya menjadi pendorongnya untuk mendaftar kontes.
Menonton kontes kecantikan, kata dia, adalah salah satu kebiasaan sejak kecil. Kontes pertama yang diikutinya adalah kontes kecantikan setempat bernama Miss Hersin-Coupigny. Kakeknya adalah orang yang mendorongnya untuk melamar kontes tersebut. Sayangnya, saat itu dia tidak dapat melamar kontes tersebut karena terlalu pendek.
Aturan kontes menyatakan bahwa kontestan harus memiliki tinggi minimal 1,7m untuk berkompetisi.
Ketika awalnya dia ingin melamar, Eve memiliki tinggi badan 1,695 m - yang berarti dia nyaris tidak mencapai tinggi minimum. Namun dia tak putus asa, dia mencoba melamar kembali dan menyebut bahwa dia berhasil 'menambah tinggi tubuhnya' saat itu.
Untungnya, ini berhasil dan dia memenangkan kontes Miss Hersin-Coupigny setempat.
Kemenangan ini kemudian membawanya untuk berkompetisi di Miss France - melawan 48 finalis lainnya dari seluruh negeri. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Perancis The Voice of the North, Eve berkata bahwa dia tidak ingin 'menyia-nyiakan' tahun ini dan menjelaskan betapa menariknya kontes tersebut karena akan memberinya 'banyak peluang'.
(chs)