Perusahaan raksasa kereta api Rusia, RZhD, meminta maaf kepada pemilik seekor kucing yang mati setelah dilempar ke luar kereta oleh seorang kondektur, ketika suhu udara sangat dingin.
Kucing jantan bernama Twix itu mati kedinginan usai dilempar dari kereta. Kondektur yang melempar kucing itu ke luar kereta mengira Twix adalah kucing liar yang menyelinap masuk.
"Kami dengan tulus menyesalkan kematian kucing Twix," kata perusahaan kereta milik negara RZhD, yang juga berjanji untuk mengubah peraturannya, seperti dikutip dari BBC, Selasa (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman sebelumnya menunjukkan kucing berwarna oranye dan putih itu dibuang begitu saja ke salju di Kirov, sebelah timur Moskow, Rusia, pada 11 Januari 2024.
Dalam perjalanan kereta itu, Twix kabur dari kandangnya. Salah seorang penumpang mengaku melihat kucing itu sedang berjalan di gerbong kereta.
Ketika kejadian tersebut terungkap, ratusan relawan mulai mencari di area stasiun kereta api di Kirov. Kucing itu akhirnya ditemukan mati pada Sabtu (20/1), dan kemudian diidentifikasi oleh pemiliknya.
Beberapa laporan menyebutkan Twix meninggal karena gigitan binatang dan radang dingin. Sebagian besar wilayah Rusia dilanda musim dingin pada saat itu, dengan suhu serendah -30C dilaporkan di Kirov.
Lebih dari 70.000 orang kini telah menandatangani petisi yang menyerukan dibukanya penyelidikan kriminal terhadap kondektur yang berjenis kelamin perempuan tersebut. Sebelumnya, pemerintah setempat menolak melakukan hal tersebut.
Sebuah petisi terpisah, yang ditandatangani oleh lebih dari 200.000 orang, meminta kondektur yang membuang kucing ke luar kereta itu untuk dipecat.
Pemilik Twix mengatakan kepada media pemerintah bahwa dia bermaksud untuk membawa masalah ini ke pengadilan. Ribuan orang di seluruh Rusia mengikuti perkembangan kasus ini di saluran media sosial yang dibuat khusus.
Sejak kematian Twix dikonfirmasi, salah satu pengguna media sosial memposting gambar kucing dengan sayap malaikat dan lingkaran cahaya di atas kepalanya.
Pada Sabtu (20/1), RZhD mengatakan pihaknya telah menerapkan perubahan yang akan melarang kondektur perusahaan untuk "menurunkan hewan dari kereta".
Sebaliknya, perusahaan kereta api Rusia ini menyatakan, hewan yang ditemukan di kereta akan diserahkan kepada karyawan di stasiun kereta api, dan kelompok perlindungan hewan akan dibentuk.
RzhD terlihat bersikap defensif karena reaksi keras publik, dan merasa perlu untuk memberi pernyataan di media sosial bahwa karyawannya memperlakukan hewan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, dan merawat mereka dengan segala cara yang mungkin selama perjalanan.
Dikatakan bahwa pekerja kereta api telah mengambil bagian dalam pencarian Twix, dan menambahkan bahwa salah satu anak perusahaannya sedang mencari cara untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan organisasi yang membantu hewan-hewan liar di seluruh Rusia.
(wiw)