Penuh Sampah, Jepang Umumkan Pembatasan Pengunjung Gunung Fuji

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jan 2024 12:20 WIB
Jepang tetapkan pembatasan pengunjung dan tarif ke Gunung Fuji mulai 1 Juli 2024 menyusul lonjakan pengunjung dan kekhawatirkan akan tumpukan sampah.
Ilustrasi. Jepang menetapkan tarif dan pembatasan pengunjung ke Gunung Fuji karena lonjakan pengunjung yang menyebabkan tumpukan sampah. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang menetapkan pembatasan pengunjung dan tarif ke Gunung Fuji mulai 1 Juli 2024 yang menandai awal musim panas di sana.

Gunung Fuji mengalami lonjakan pengunjung yang menimbulkan kekhawatiran akan tumpukan sampah dan keselamatan pejalan kaki.

Untuk membersihkan gunung dan melestarikan lingkungannya, pihak berwenang telah memberlakukan biaya dan batasan pengunjung harian di salah satu rutenya yang populer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari EuroNews, jalur Yoshida adalah jalur paling populer berkat kemudahan akses dari Tokyo dan banyak pondok yang menawarkan akomodasi dan makanan.

Pemerintah prefektur Yamanashi yang mengawasi aktivitas pendakian menganggap perlu penerapan tarif tol untuk melindungi lingkungan.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan pembatasan jumlah pengunjung harian di jalur Yoshida untuk mengurangi kemacetan. Per 1 Juli, pendaki dibatasi sebanyak 4.000 orang per hari.

Tahun lalu, dari total sebanyak 221.322 pendaki, lebih dari setengahnya memilih jalur Yoshida. Lonjakan pendaki menyebabkan tumpukan sampah di sepanjang jalan dan kemacetan lalu lintas. Bahkan sampai ada kecelakaan dan cedera.

Lantas, berapa tarif yang ditetapkan untuk mendaki Gunung Fuji? Pemerintah belum menyebutkan nominalnya dan akan diumumkan pada Februari.

Akan tetapi, sejak 2014, pendaki Gunung Fuji yang lewat jalur mana pun telah didorong untuk membayar secara sukarela sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp106 ribu.

(els/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER