6 Hal tentang Bercinta di Usia Lanjut, Buat 'Bekal' di Hari Tua
Seks di usia lanjut ibarat misteri. Banyak orang mempertanyakannya. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal seks di usia lanjut.
Misteri seputar hubungan seks di usia tua didorong oleh berbagai faktor. Misalnya saja tabu masyarakat yang memicu marginalisasi seksualitas pada orang lanjut usia (lansia).
Bagi beberapa orang, sulit membayangkan hubungan intim yang dilakukan oleh sepasang kakek dan nenek.
"Kita semua pada akhirnya akan bertambah tua. Tapi, karena kita sudah begitu banyak menstigmatisasi seks pasca-usia 50-an, kita jadi tidak siap menghadapi kenyataan," ujar psikolog klinis Shannon Chavez, melansir Huffington Post.
Chavez menilai, kurangnya pendidikan seks untuk kelompok usia yang lebih tua membuat banyak lansia tak mendapatkan informasi tentang perubahan dan tantangan terkait seks di usia lanjut.
"Peningkatan kesadaran, pendidikan, dan dialog terbuka tentang seks dan penuaan dapat membantu menghilangkan misteri tersebut dan mendorong sikap yang lebih sehat tentang seksualitas di usia lanjut," jelas Chavez.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang seksualitas di usia lanjut.
1. Anda akan tetap butuh merasa diinginkan
Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat, Frank (76) mengatakan bahwa kebutuhan untuk merasa diinginkan masih muncul dalam dirinya dan istrinya. Seks juga masih menjadi jalan pelepasan emosi bagi dirinya.
"Ketertarikan dan kepuasan fisik, komunikasi dan kebersihan diri masih penting," ujar Frank.
2. Frekuensi menurun, kualitas meningkat
Seks di usia lanjut punya potensi untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Meski memang, penurunan frekuensi bercinta hampir pasti terjadi pada usia ini.
"Banyak klien lansia saya melaporkan bahwa meski frekuensi bercinta menurun, tapi kualitasnya meningkat," ujar seksolog Jess O'Reilly.
Hal ini bisa jadi berkaitan dengan disfungsi seksual yang umum terjadi pada lansia. Sebagai hasilnya, mereka mengeksplorasi cara bercinta yang baru.
3. Disfungsi seksual tak jadi akhir dari kehidupan seks
Seorang pria asal Michigan, AS, Norm (71) mengaku bahwa sang istri mengalami disfungsi seksual. Ia tak bisa orgasme dengan cara penetrasi.
Namun, perlahan sang istri bisa mengalami orgasme. Caranya adalah dengan memberikan 'pemanasan' tingkat lanjut. Gunakan anggota tubuh lain untuk menstimulasi gairah.
4. Selalu ada solusi mengatasi hambatan fisik
Penuaan sering kali membuat kondisi fisik berubah. Misalnya saja perubahan kenyamanan dan mobilitas seperti persendian yang sakit.
Namun, Chavez mengatakan bahwa hal ini sebenarnya masih bisa diatasi. Misalnya dengan menggunakan bantal penyangga atau mencoba posisi seksual yang tidak terlalu akrobatik.
Lihat Juga : |
5. Seks bisa menyakitkan, utamanya pada wanita
Seksolog Rachel Needle mengatakan, beberapa perubahan biologis yang dialami seiring bertambahnya usia melibatkan hormon. Saat wanita mencapai usia paruh baya, mereka akan mengalami fase menopause.
"Kondisi ini terjadi karena tubuh berhenti memproduksi estrogen. Salah satu akibatnya adalah kekeringan pada vagina dan hilangnya elastisitas jaringan vagina," jelas Needle.
Akibatnya, kondisi ini kerap kali menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim. Dalam beberapa kasus, terjadi juga penurunan sensitivitas pada payudara dan klitoris.
Namun, lanjut Needle, pelumas dan pelembap khusus untuk vagina bisa menjadi solusi.
6. Lebih tentang hubungan emosional
Pada dasarnya, seks adalah tentang keintiman emosional antara dua individu. Namun, di usia lanjut, konsep keintiman emosional tampaknya lebih kuat dibandingkan saat masih berusia muda.
"Motivasi untuk berhubungan seks [saat usia lanjut] mungkin bukan lagi tentang penampilan yang menarik, tapi untuk saling merasa nyaman," ujar Chavez.