Ada banyak orang yang meyakini bahwa hubungan seksual secara berlebihan dapat menyebabkan vagina menjadi kendur. Benarkah demikian?
Vagina merupakan organ genital yang dimiliki wanita. Fakta bahwa vagina dapat kendur karena seks adalah suatu hal yang keliru.
Sebagai alat berhubungan seksual, vagina mengalami longgar dan rapat sesuai keadaan yang dialami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menukil HealthShots, vagina bersifat elastis dan cukup akomodatif. Hal ini dibuktikan dengan vagina yang bisa menampung tampon, melakukan seks, hingga melahirkan bayi.
Meskipun vagina bersifat elastis dan akomodatif, kendur atau longgar bukan merupakan hal yang tepat untuk menggambarkan vagina yang sering melakukan seks.
Vagina memiliki otot yang dapat mengendur dan mengencang sesuai dengan keadaan.
Ketika vagina mendapatkan rangsangan, maka otot panggul akan mengendur. Namun sebaliknya, jika tubuh sedang relax maka otot panggul akan mengencang lagi.
Karena itu otot vagina dapat disebut fleksibel tergantung rangsangan yang didapatkan.
Meski demikian, vagina yang kencang tidak selalu baik. Vagina yang kencang terkadang membuat hubungan seksual lebih menyakitkan.
Bukan karena seks, berikut penyebab vagina dapat kendur :
Usia dapat membuat vagina kendur secara alami, terutama ketika memasuki fase menopause. Hal ini berhubungan dengan hormon estrogen yang menurun ketika masuk ke fase perimenopause.
Melahirkan normal atau istilahnya persalinan pervaginam merupakan proses mengeluarkan bayi melalui vagina.
Melahirkan normal ini memerlukan otot-otot vagina untuk meregang sehingga mengakibatkan vagina kendur.
Dilansir dari National Library of Medicine, vagina yang kendur pasca persalinan pervaginam tidak berpengaruh pada kepuasan dalam berhubungan seksual.
Jadi, apakah seks yang berlebihan bisa menyebabkan vagina jadi kendur? Jawabannya adalah tidak.
(sya/pua)