Kolak biasanya jadi hidangan yang selalu ada saban Ramadhan tiba. Meski sebenarnya kolak juga bisa ditemukan kapan pun, namun hidangan ini memang identik dengan bulan puasa.
Kolak biasanya dinikmati sebagai takjil atau makanan berbuka puasa. Sebenarnya ini bukan hanya soal rasa manis dari hidangannya tapi juga soal kandungan gizi yang cocok dari kolak.
Ika Setyani, humas Asosiasi Dietisien DKI Jakarta mengungkapkan bahwa ada beberapa alasan mengapa kolak cocok menjadi menu untuk berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolak itu mengandung gula yang merupakan karbohidrat sederhana. Gula ini akan cepat diubah menjadi energi untuk menggantikan kita setelah berpuasa," kata Ika kepada CNNIndonesia.com.
"Saat puasa kita butuh makanan dan minuman yang cepat menggantikan energi yang hilang selama seharian berpuasa."
Tak cuma soal kandungan gula, Ika juga menyebut bahwa kolak cocok jadi hidangan buka puasa lantaran bahan-bahan yang ada di dalamnya.
Sirupnya yang manis bisa membantu menyegarkan dahaga sekaligus mengembalikan energi dan bahan-bahan lainnya seperti pisang, ubi, kolang-kaling dan lainnya cukup mengenyangkan.
Ika menyebut semangkuk kolak pisang setara dengan 200 gr nasi atau 1 mangkuk nasi cetak.
Kandungan kalori ini dibuat dari 200gr pisang tanduk, 40 gr gula merah, 20 gr labu kuning, 20 gr ubi serta 80 ml santan.
Dari isian tersebut memiliki nilai gizi 10,9 lemak, 55,34 karbohidrat, 0.98 protein serta 306,42 energi dalam 1 mangkuk.
Namun hati-hati, jangan makan kolak terlalu banyak karena kandungan kalori kolak yang tinggi dan juga gula yang tinggi bisa berpotensi menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba.
![]() Infografis Berapa Nilai Kalori Semangkuk Kolak Pisang |