Penumpang mengungkapkan horor insiden LATAM Airlines mengalami turbulensi parah sehingga pesawat sempat anjlok di udara pada Senin (11/3).
Pilot Pesawat Latam Airlines tengah diperiksa atas insiden pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi menyebut pilot menyatakan pada penumpang bahwa ia kehilangan kendali atas pesawat.
Insiden pesawat Latam Airlines yang anjlok menyebabkan 50 orang terluka. Pesawat yang terbang dari Australia ke Selandia Baru ini tiba-tiba kehilangan daya angkat di udara.
Kejadian tersebut membuat beberapa orang penumpang keluar dari tempat duduk dan banyak yang terbentur langit-langit pesawat dan terluka.
Investigasi diluncurkan oleh Otoritas Penerbangan Chile karena pesawat tipe Boeing 787 ini terdaftar di Chile.
Brian Jokat, satu dari 263 penumpang dan sembilan awak pesawat, berkata saat mendarat di Auckland, pilot menjelaskan bahwa ia kehilangan kendali pesawat.
"Dia mengatakan pada saat itu bahwa dia tidak dapat mengendalikan apa pun dan saat itulah pesawat sempat tak terkendali. Kemudian dia mengatakan alat pengukurnya kembali dan kembali aktif, pesawat kembali melakukan pola penerbangan normalnya," kata Jokat seperti dilaporkan Independent.
"Dan kami tidak mempunyai masalah sebelumnya, tidak ada masalah setelahnya. Tapi saat itu juga."
Jokat bercerita ia tertidur sebelum insiden. Saat terbangun, dia melihat orang-orang "terjebak di langit-langit kabin" jatuh ke lantai.
Dia menyebut pesawat seperti "menjatuhkan sesuatu hingga ketinggian 500 kaki secara instan."
"Saat itulah saya membuka mata dan ada beberapa orang di atas pesawat. Hanya menempel di atap lalu jatuh ke lantai. Dan kemudian saya baru menyadari bahwa saya tidak ada dalam film, ini sebenarnya nyata," ujarnya.
Foto yang diambil Jokat menunjukkan kerusakan pada langit-langit pesawat.
Pada Kamis, pihak Latam Airlines mengatakan bahwa mereka "terus bekerja secara terkoordinasi dengan pihak berwenang masing-masing untuk mendukung penyelidikan".
Sementara itu, Transport Accident Investigation Commission (TAIC) Selandia Baru mengatakan karena insiden terjadi di wilayah udara internasional, maka otoritas investigasi kecelakaan Chili, Direccion General de Aeronáutica Civil (DGAC) harus membuka penyelidikan.
Di sisi lain, maskapai penerbangan Chili-Brasil ini menyatakan pihaknya "sangat" menyesali "ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan oleh situasi ini kepada penumpang".
Disebutkan pesawat mengalami "kejadian teknis selama penerbangan yang menyebabkan pergerakan kuat".
(els/bac)