Terkadang, autisme cukup sulit disadari. Kenali beberapa ciri-ciri autisme berikut ini.
Hari ini, Selasa (2/4) diperingati sebagai Hari Kesadaran Autisme Sedunia.
Autisme atau autism spectrum disorder merupakan kondisi yang erat kaitannya dengan perkembangan otak. Kondisi ini membuat kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, hingga bersosialisasi seseorang jadi agak terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang mengalami autisme biasanya sulit diajak berkomunikasi. Mereka kurang responsif dan kurang mampu mengekspresikan emosi, bisa lebih berapi-api atau justru banyak berdiam diri.
Autisme biasanya dialami sejak kecil. Anak yang mengalami autisme juga kerap mengalami speech delay.
Meski begitu, bukan berarti semua anak yang mengalami speech delay adalah autisme.
Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri anak mengalami autisme.
Dokter spesialis anak purna waktu di RS Hermina Jatinegara Mira Dewita menyebut, salah satu ciri anak mengalami autisme adalah kesulitan melakukan kontak mata. Kondisi ini akan terlihat jelas ketika anak tersebut diajak berbicara.
Mereka lebih memilih menggerakkan matanya ke arah lain, alih-alih menatap lawan bicaranya.
Bukan hanya sulit melakukan kontak mata, anak dengan autisme juga kerap kesulitan mengontrol emosi mereka. Mereka bisa sangat tidak ekspresif, kadang bisa marah-marah karena orang tidak paham dengan yang diinginkannya.
![]() |
Ada dua jenis gangguan persepsi sensori yang dialami anak autisme. Di antaranya adalah hipersensitif dan hiposensitif.
Hipersensitif membuat anak dengan autisme mudah terganggu dengan suara keras dan menakutkan. Sementara hiposensitif justru tidak mudah terganggu dengan suara keras atau hal lain yang sebaliknya mengganggu anak lain.
Anak dengan autisme hanya menyukai hal-hal tertentu. Mereka juga fokus dengan apa yang disukai. Sifat ini justru tidak dimiliki anak-anak lainnya.
Anak dengan autisme sering kali melakukan gerakan berulang. Misalnya, memutar-mutar tangannya dan berbagai bagian tubuh lainnya berulang-ulang.