BPOM Sidak 731 Klinik Kecantikan, 50 Ribu Produk Berbahaya Disita

CNN Indonesia
Kamis, 04 Apr 2024 16:01 WIB
BPOM melakukan sidak ke 731 klinik kecantikan yang diduga telah memperjualbelikan kosmetik dan skincare beretiket biru dengan bahan berbahaya.
Ilustrasi. BPOM melakukan sidak ke lebih dari 700 klinik kecantikan di sejumlah wilayah di Indonesia. (istockphoto/Edwin Tan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sidak ke 731 klinik kecantikan di sejumlah wilayah di Indonesia. Klinik ini diduga telah memperjualbelikan kosmetik dan skincare beretiket biru dengan bahan berbahaya.

Hasilnya, sebanyak 51.791 produk kecantikan disita. Pasalnya, dalam produk tersebut ditemukan berbagai bahan berbahaya, tanpa izin edar, hingga kedaluwarsa.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri menyebut sidak ini dilakukan sejak 19-23 Februari 2024 dengan nilai ekonomis dari total temuan produk itu mencapai Rp 2,8 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita keliling, karena kita tahu para wanita ini sekarang senang sekali mengunjungi klinik kecantikan. Dan benar saja kita temukan banyak produk yang ilegal, berbahan berbahaya yang justru bisa berbahaya untuk kesehatan pasiennya," kata Kashuri dalam media briefing di Gedung BPOM, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).

Lebih lanjut, Kashuri mengatakan produk kecantikan ini bahkan ada kosmetik beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan diperjualbelikan oleh klinik. Selain itu, ada juga produk injeksi kecantikan seperti injeksi salmon DNA yang justru tidak sesuai ketentuan.

Rincian kata Kashuri, sebanyak 5.937 produk kosmetik dengan bahan berbahaya, kemudian sebanyak 2.475 skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan.

Lalu ada 37.998 produk kosmetik yang tidak memiliki izin edar. Semuanya ditemukan di klinik yang telah diinvestigasi tersebut.

"Tentunya semua barang yang kita amankan akan kita musnahkan dan klinik diberi sanksi serta dilarang menjual dan memproduksi lagi barang-barang tersebut," kata dia.



(tst/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER