Cetak Rekor, Jepang Dikunjungi 3 Juta Turis Selama Maret 2024

CNN Indonesia
Senin, 22 Apr 2024 11:15 WIB
Menurut Japan National Tourism Organization, dengan jumlah 3,08 juta kunjungan turis asing ke Jepang pada Maret lalu, terjadi peningkatan 69,5% dari Maret 2023.
Musim Bunga Sakura di Jepang menjadi daya tarik turis asing untuk berkunjung. (AFP/RICHARD A. BROOKS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari tiga juta turis asing mengunjungi Jepang pada bulan Maret 2024, sebuah rekor tertinggi dalam satu bulan yang pernah terjadi di Negeri Matahari Terbit itu, menurut data pemerintahnya, Rabu (17/4).

Menurut Japan National Tourism Organization (JNTO), dengan jumlah total 3,08 juta kunjungan turis asing ke Jepang pada Maret lalu, terjadi peningkatan 69,5% dari Maret 2023.

Selain itu, terjadi pula peningkatan sebesar 11,6% dibandingkan Maret 2019, atau sebelum pandemi Covid-19 memukul industri pariwisata global, termasuk Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan rekor tertinggi dalam satu bulan dan pertama kalinya jumlah pengunjung melebihi tiga juta," bunyi pernyataan JNTO, yang lembaga pemerintah Jepang tersebut, seperti dikutip VN Express.


Selain meningkatnya permintaan pariwisata secara umum, faktor-faktor lain termasuk musim semi bunga sakura dan liburan Paskah membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke Jepang.

Jumlah terbesar yang tiba di Jepang dari luar negeri termasuk wisatawan dari India, Jerman, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Pariwisata ke Jepang meningkat pesat sejak pembatasan perbatasan di era pandemi dicabut dan pemerintah negara itu telah bekerja keras untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Namun, hal ini tidak disambut baik secara universal, termasuk di Kyoto di mana penduduk setempat mengeluhkan adanya wisatawan yang senang mengganggu geisha.

Para geisha atau "wanita pekerja seni" ini bekerja untuk mencari nafkah, seperti yang mereka lakukan selama berabad-abad, di kedai teh di distrik Gion yang indah di Kyoto, tempat mereka menampilkan tarian, musik, dan permainan tradisional Jepang.

Musim panas ini, pendaki yang menggunakan rute paling populer untuk mendaki Gunung Fuji akan dikenakan biaya US$13 per pendaki, dengan jumlah yang dibatasi untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan.

Walikota kota metropolitan Osaka bagian barat juga mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan biaya baru kepada wisatawan asing, terpisah dari pajak menginap hotel yang sudah ada.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER