Gejala Covid-19 FLiRT yang Picu Lonjakan Kasus di Singapura
Kasus Covid-19 di Singapura kian meningkat. Strain KP.1 dan KP.2 yang masuk dalam varian FLiRT berkontribusi terhadap dua per tiga kasus Covid-19 di sana.
Peningkatan ini terjadi selama dua minggu terakhir. Pada pekan 5-11 Mei 2024, tercatat ada 25.900 kasus Covid-19 yang terdeteksi. Angka ini meningkat 90 persen dari pekan sebelumnya sebanyak 13.700 kasus.
Angka rawat inap juga meningkat pada periode yang sama. Rata-rata rawat inap harian menjadi 250 dari 181 pasien pada pekan sebelumnya.
"Kita berada di awal gelombang [Covid-19], di mana gelombang ini terus meningkat," ujar Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, mengutip The Strait Times.
Ye Kung memprediksi, puncak gelombang Covid-19 kali ini akan terjadi pada pertengahan hingga akhir Juni mendatang.
Disebabkan varian FLiRT
Mengutip Channel News Asia, peningkatan tersebut diduga terjadi karena dua subvarian Covid-19 teranyar yang belakangan tengah jadi perbincangan.
Subvarian KP.1 dan KP.2 berkontribusi terhadap dua per tiga kasus Covid-19 di Singapura. Kedua strain ini masuk dalam kelompok varian FLiRT.
Gejala strain KP.1 dan KP.2 serta strain-strain lain masih serupa dengan pendahulunya.
Mengutip Good Housekeeping, CDC memperbarui daftar gejala Covid-19 pada Maret lalu sebagai berikut:
- demam atau tubuh menggigil,
- batuk,
- napas pendek atau kesulitan bernapas,
- kelelahan,
- nyeri otot atau tubuh,
- sakit kepala,
- sakit tenggorokan,
- hidung tersumbat atau pilek.