Turisnya Diboikot Maladewa, Israel Balas Promosikan Wisata India

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jun 2024 09:45 WIB
Menanggapi larangan masuk oleh Maladewa terhadap warga Israel, Kedutaan Besar Israel di India telah mengambil langkah mempromosikan pantai-pantai di India.
Keindahan destinasi wisata di Maladewa. (iStockphoto/sorincolac)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Maladewa menarik perhatian dunia setelah mengumumkan larangan masuk bagi turis yang memegang paspor Israel. Keputusan ini diambil sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

Agresi brutal Israel ke wilayah Gaza, Palestina, memunculkan reaksi internasional menyusul banyaknya korban tewas adalah anak-anak dan perempuan. Bahkan terakhir, tempat pengungsian pun dibombardir Negeri Zionis tersebut.

Menanggapi larangan masuk yang diberlakukan oleh Maladewa terhadap warga Israel, Kedutaan Besar Israel di India telah mengambil langkah untuk mempromosikan pantai-pantai di India sebagai alternatif destinasi wisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Indiawest, kedutaan besar Israel di India telah mengambil inisiatif menyarankan tempat-tempat seperti Goa, Kepulauan Andaman dan Nikobar, Lakshadweep, dan Kerala sebagai lokasi yang ramah dan menyambut turis Israel dengan hangat.

Dalam postingan di X dengan akun @IsraelinIndia, Kedutaan Besar Israel di India menyampaikan pesan hangat kepada warga Israel. "Karena Maladewa tidak lagi menyambut orang Israel, berikut adalah beberapa pantai India yang indah dan menakjubkan di mana turis Israel disambut dengan hangat dan diperlakukan dengan sangat ramah."

Pernyataan itu muncul setelah Maladewa mengumumkan keputusannya untuk memberlakukan larangan masuknya individu pemegang paspor Israel ke negara tersebut pada (2/6) seperti yang dikutip dari Times.

Perselisihan ini dimulai dengan kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mempromosikan pariwisata domestik ke Lakshadweep, sebuah kepulauan India di dekat Maladewa. Perdana Menteri memuji keindahan alam Lakshadweep dalam serangkaian postingan di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Namun, kunjungan Modi memicu kemarahan beberapa pejabat di Maladewa, yang melihat promosi Lakshadweep sebagai upaya mengalihkan pariwisata dari Maladewa.

Konsul Jenderal Israel di Mumbai, Kobbi Shoshani, turut serta dalam percakapan ini dengan bereaksi terhadap postingan Perdana Menteri, Modi yang sebelumnya memuji keindahan alam Lakshadweep.

"Berkat keputusan Pemerintah Maladewa, Israel kini dapat menjelajahi pantai indah #Lakshadweep," tulisnya dalam X.

Wakil Menteri Maladewa, Mariyam Shiuana pun menyebut Perdana Menteri India sebagai boneka Israel merujuk pada hubungan erat antara India dan Negeri Zionis yang dipimpin Benjamin Nrtanyahu itu.

"Badut sekali," tulisnya menanggapi video Modi berjalan di sepanjang pantai di Lakshadweep, dan menandai komentarnya dengan #VisitMaldives.

Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri dan Teknologi Maladewa, Ali Ihsaan, dengan tegas mengumumkan keputusan tersebut saat memberikan pidato pada konferensi pers di Kantor Presiden Maladewa.

"Presiden Dr Mohamed Muizzu, mengikuti rekomendasi kabinet, telah memutuskan untuk memberlakukan larangan paspor Israel," ungkapnya.

Sementara itu, konflik antara Maladewa dan India tampaknya telah dimanfaatkan oleh Israel sebagai kesempatan untuk memperkenalkan pantai-pantai India kepada warganya yang hendak berlibur.

Reaksi dari warganet India terhadap komentar tersebut cukup keras, dengan tagar memories boikot pariwisata Maladewa menjadi viral di media sosial. Akibatnya, jumlah turis India yang berkunjung ke Maladewa menurun drastis.

Dari data Kementerian Pariwisata Maladewa, yaitu dengan sebesar 33 persen penurunan di bulan Maret 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagai upaya untuk memenangkan kembali hati warga India, Maladewa berusaha mempromosikan pariwisata mereka di kota-kota besar India dan menggaet influencer lokal.

(anm/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER