Ayah Ibu, Kurangi Jajanan Manis Anak dengan Terapkan 4 Langkah Ini

Minuman manis dengan kandungan gula tinggi kerap jadi incaran anak-anak. Selain gula, minuman manis juga mengandung pewarna buatan yang jelas berbahaya untuk kesehatan.

Sebagai orang tua, Anda tentu tidak ingin melihat anak setiap hari mengonsumsi minuman manis. Apalagi, minuman manis berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama obesitas ketika anak-anak ini memasuki usia dewasa.

Merujuk data Survei Kesehatan Indonesia 2023, masih banyak orang Indonesia yang mengalami obesitas. Kurang lebih sebanyak 23,4 persen penduduk yang telah memasuki usia dewasa tercatat mengalami obesitas per 2023 lalu.

Melatih anak, jauhi minuman manis

Membiasakan agar anak tidak mengonsumsi minuman manis memang bukan hal yang mudah. Meski demikian, psikolog anak dan keluarga RSKJ Dharmawangsa Mira Amir mengatakan, hal itu tetap bisa dilakukan.

"Kuncinya ada di orang tua. Kalau orang tuanya yakin bisa mengubah kebiasaan atau bahkan sama sekali tidak membiasakan anak minum minuman manis, maka itu bisa [anak tidak minum manis]," kata Mira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (31/7).

Hal ini memang bukan perkara mudah. Apalagi, minuman manis juga kerap jadi 'jalan ninja' dalam proses tawar-menawar saat anak sedang rewel.

"Selain memang anak-anak suka, biasanya kemasan minuman manis ini juga menarik. Makanya anak-anak suka dan orang tua sering menggunakannya sebagai 'penawar' kalau anak rewel," kata dia.

Tak heran jika kemudian kebiasaan mengonsumsi makanan manis ini akan terbawa saat anak memasuki usia sekolah. Anak-anak bisa jadi semakin 'liar' karena minuman manis tersedia dengan bebas di banyak kantin sekolah.

Karena merasa minuman manis sebagai sesuatu yang biasa, maka si anak akan terus menerus mengonsumsinya.

"Mereka tidak tahu kalau ini harus dikurangi. Karena apa? Ya, karena dari kecil di rumah tidak dibatasi. Malah dianggap wajar," kata dia.

Cara menjauhkan anak dari jajanan manis

Ilustrasi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menjauhkan anak dari jajanan manis. (iStock/visualspace)

Lantas, bagaimana cara orang tua membatasi atau bahkan menghilangkan minuman manis dari daftar 'favorit' si kecil?

Mira menyebut, kuncinya memang ada di orang tua. Anak-anak, lanjut dia, akan menurut saat orang tua mengatakan bahwa minuman manis harus dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan beberapa pendekatan berikut.

1. Mulai di rumah

Orang tua harus memperlihatkan bahwa minuman manis memang dilarang. Tidak boleh sekali-kali menggunakan minuman manis sebagai 'penawar' kalau anak sedang rewel.

2. Konsisten

Orang tua juga harus konsisten dalam melarang, tidak boleh berubah-ubah. Jangan diberi celah sekali pun agar anak menyukai makanan dan minuman manis kemasan dengan komposisi yang tidak sehat.

Lihat Juga : Studi Temukan Sosok Ibu Seperti Ini Bisa Bikin Anak Cerdas

3. Beri contoh

Mengajarkan anak tidak hanya melalui kata-kata, orang tua harus memberi contoh secara langsung. Jika Anda melarang anak konsumsi minuman manis, maka Anda juga tidak boleh mengonsumsinya.

"Masak ibu atau ayahnya melarang, tapi di lain waktu kalian justru minum minuman manis di rumah. Pokoknya kalau bisa singkirkan semua minuman manis di rumah," kata dia.

4. Kreatif

Orang tua juga harus lebih kreatif dalam menciptakan makanan di rumah.

Membatasi anak minum minuman manis juga berarti membatasi anak jajan di luar. Agar hal ini bisa efektif, maka orang tua harus bisa menciptakan 'jajanan di rumah'.

"Caranya, buat berbagai macam makanan yang menarik, enak dan tentunya bergizi. Karena kenapa anak suka jajan? Karena bentuknya rata-rata menarik. Terapkan ini di rumah agar kebiasaan jajan juga bisa berkurang," kata dia.