Bahaya Turbulensi, Maskapai Ini Setop Sajikan Mi Instan di Pesawat

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2024 08:45 WIB
Mi instan cup merupakan camilan yang populer, tetapi penyajiannya membutuhkan air panas. Korean Air menilai hal tersebut bisa membahayakan penumpang pesawat.
Ilustrasi mi instan cup yang setop disajikan Korean Air saat penerbangan. (Istockphoto/estebanmiyahira)
Jakarta, CNN Indonesia --

Maskapai asal Korea Selatan, Korean Air telah mengumumkan akan berhenti menyajikan mi instan cup favorit penumpang, karena meningkatnya kekhawatiran turbulensi dalam penerbangan.

Mi instan cup merupakan camilan yang populer, tetapi penyajiannya membutuhkan air panas. Korean Air menilai hal tersebut bisa membahayakan penumpang ketika terjadi turbulensi pesawat.

"Keputusan ini merupakan bagian dari langkah-langkah keselamatan proaktif dalam menanggapi peningkatan turbulensi, yang ditujukan untuk mencegah kecelakaan luka bakar," kata Korean Air dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Daily Telegraph, Minggu (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mi instan cup, yang memerlukan air panas mendidih, merupakan bagian yang sangat disukai dan mudah dilahap penumpang yang memesan pada layanan penerbangan berbagai maskapai.

"Anda tahu bagaimana seorang penumpang mulai menyeruput mi itu di dalam kabin dan lebih banyak orang segera tergoda untuk memesan makanan yang sama," kata seorang pejabat Korean Air kepada The Korea Times.

"Kemudian awak kabin sibuk menyiapkan makanan dan menyajikannya, terkadang membawa beberapa cup mi instan sekaligus. Ketika pesawat mengalami turbulensi dan berguncang pada saat yang sama, orang-orang bisa terluka," imbuh mereka.

Menurut maskapai tersebut, era baru penerbangan tanpa mi instan akan dimulai sejak pertengahan Agustus 2024 dan sebagai gantinya pelanggan akan ditawari sandwich atau makanan ringan yang dapat dipanaskan dalam microwave seperti pizza dan hot pocket.

Namun, perubahan tersebut hanya akan memengaruhi kursi ekonomi yang penuh sesak karena menimbulkan risiko lebih besar untuk tumpahan air panas dan cedera dibandingkan dengan bagian kelas bisnis yang luas dan penumpang yang lebih sedikit.

Kekhawatiran tentang turbulensi di pesawat meningkat sejak seorang penumpang Inggris tewas dan puluhan lainnya terluka dalam penerbangan Singapore Airlines dari London pada Mei lalu.

Bulan lalu, Korean Air mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri layanan kabin 20 menit lebih awal sebelum mendarat sebagai respons terhadap kondisi penerbangan yang lebih bergelombang.

Maskapai nasional Korea tersebut merupakan salah satu dari puluhan maskapai yang memperketat tindakan dalam penerbangan untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikatakan para ilmuwan akan menjadi masa depan yang lebih bergejolak karena perubahan iklim.

Penumpang pesawat diminta untuk duduk dengan sabuk pengaman terpasang lebih lama, lebih sedikit makanan yang disajikan, dan aturan akan diberlakukan yang melarang anak-anak di bawah usia dua tahun bepergian di pangkuan orang tua.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER