Kronologi Turis Thailand Boikot Kunjungi Korsel, Bermula dari Imigrasi

CNN Indonesia
Rabu, 14 Agu 2024 08:45 WIB
Banyak turis Thailand merasakan pengalaman buruk saat melakukan perjalanan ke Korea Selatan, khususnya dalam pemeriksaan imigrasi.
Ilustrasi pemeriksaan pelancong di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. (AFP/JUNG YEON-JE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa bulan belakangan, turis Thailand ramai-ramai melancarkan gerakan boikot untuk berkunjung ke Korea Selatan. Bahkan ada tagar #BanKorea di media sosial, terutama di X, yang dikampanyekan warga Thailand.

Sebelum masalah ini mengemuka, banyak turis Thailand merasakan pengalaman buruk saat melakukan perjalanan ke Korea Selatan. Imigrasi Korea Selatan melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap pengunjung asal Thailand.

Masalah pemeriksaan imigrasi ketat di Korea Selatan ini memburuk sejak tahun lalu, hingga bahkan memicu perang komentar antara netizen Thailand dengan Korea Selatan di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Nikkei Asia, tidak sedikit warga Thailand dengan pra-persetujuan elektronik malah ditolak masuk Korea Selatan oleh imigrasi. Hal ini membuat calon turis rugi ratusan hingga ribuan dolar AS.

Banyak warga Thailand yang ditolak setelah mendarat di Korea Selatan tidak memiliki cara untuk mendapatkan kembali tiket pesawat, hotel, atau pembayaran di muka yang telah mereka pesan lewat agen travel untuk tur.

Yang lebih menyakitkan adalah stempel penolakan yang ditempelkan petugas imigrasi Korea Selatan di paspor mereka, yang membuat mereka semakin sulit memasuki negara lain. Tagar #BanKorea pun kembali marak dalam beberapa bulan terakhir.

Suthana Sombutsatien, seorang pekerja kantoran berusia 30 tahun asal Thailand, membatalkan perjalanan ke Korea Selatan dan memilih mengalihkan rencana perjalanannya ke Jepang pada tahun lalu.

Ia mengatakan alasan perubahan tujuan adalah biaya perjalanan yang lebih murah karena yen yang lemah [terhadap baht] dan menambahkan bahwa temannya mengalami penolakan dari imigrasi Korea.

Menurut Suthana, temannya ditolak dan tidak dapat menerima kompensasi apa pun dari otoritas Korea Selatan untuk pemesanan hotel. Suthana akhirnya merasa berisiko untuk bepergian ke Korea Selatan.

"Saya ditolak oleh imigrasi dan langsung dipulangkan ke Bangkok tahun lalu," ujar Eve Khokesuwan, seorang pembantu rumah tangga berusia 42 tahun dari kota Kalasin di timur laut. Karena dia tidak dapat berbicara bahasa Inggris dengan lancar, dia tidak punya pilihan selain mematuhi otoritas Korea.

"Saya tidak ingin pergi ke Korea lagi karena itu adalah perjalanan paling menegangkan yang pernah ada. Saya merasakan kesan yang sangat buruk [tentang Korea Selatan]," tuturnya.

Korea Selatan sendiri menyalahkan masalah tersebut pada banyak pekerja ilegal yang datang dari Thailand. Menurut data pemerintah Korea Selatan, terdapat 157.000 warga negara Thailand yang tinggal secara ilegal hingga September 2023, tiga kali lipat dari jumlah yang tercatat pada tahun 2015.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan tahun lalu bahwa sejak tahun 2016, warga Thailand merupakan bagian terbesar dari orang asing yang tinggal di negara tersebut secara ilegal.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER