Ada beberapa orang yang berisiko tinggi terkena angin duduk. Siapa saja?
Secara medis, angin duduk dikenal dengan sebutan angina. Nama terakhir merupakan rasa tidak nyaman pada dada yang terjadi saat jantung tidak menerima cukup oksigen.
Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat untuk memompa lebih banyak darah yang menimbulkan rasa nyeri pada dada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angina bukan penyakit, melainkan gejala dari penyakit jantung.
Kebanyakan orang menggambarkan angin duduk dengan sensasi nyeri atau tertekan pada dada. Sebagian orang mengatakan rasanya seperti gangguan pencernaan.
Rasa tidak nyaman biasanya dimulai dari belakang tulang dada. Sering kali, seseorang tak bisa menemukan lokasi rasa nyeri itu berasal.
Rasa nyeri ini bisa menyebar ke bagian tubuh atas termasuk leher, rahang, bahu, lengan, punggung, atau perut.
Baik angina maupun serangan jantung merupakan konsekuensi dari penyakit arteri koroner. Hanya saja, angina tak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.
![]() |
Ada beberapa faktor risiko angin duduk. Beberapa faktor risiko seperti penuaan tidak dapat diubah.
Berikut beberapa orang yang berisiko tinggi terkena angin duduk, melansir laman Cleveland Clinic.
Anemia adalah penyakit kurang darah. Hal ini bisa membuat jantung tak mendapatkan cukup oksigen yang dibawa oleh darah.
Stres kronis dikenal sebagai salah satu kondisi yang bisa memicu berbagai masalah jantung, seperti angin duduk.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari peningkatan kadar hormon adrenalin dan kortisol yang bisa memicu pembekuan darah hingga tekanan darah yang meningkat.
Diabetes dikenal sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung. Bukan tak mungkin jika penderita diabetes bisa mengalami angin duduk.
Makanan yang tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan seperti yang ditemukan pada junk food menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung. Penumpukan lemak bisa membuat aliran darah tidak lancar dan jantung tak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Penyakit jantung juga bisa diturunkan secara genetik. Seseorang yang memiliki anggota keluarga seperti ayah atau ibu dengan penyakit jantung bisa berisiko mengalami angin duduk.
Gagal jantung adalah kondisi melemahnya jantung sehingga tak mampu menyuplai darah ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini bisa memicu terjadinya angin duduk.
Tekanan darah tinggi juga jadi salah satu faktor risiko penyakit jantung yang bisa menyebabkan terjadinya angin duduk.
![]() |
Kadar kolesterol yang tinggi memicu penumpukan plak yang membuat aliran darah jadi tidak lancar. Kondisi ini bisa memicu terjadinya angin duduk.
Bukan rahasia lagi, rokok mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan sel pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Gaya hidup sedentari juga dikenal sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung. Angin duduk jadi salah satu gejala yang bisa muncul.
Lemak visceral pada perut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, yang salah satunya ditandai oleh angin duduk.
Orang berusia lanjut berisiko tinggi mengalami angin duduk. Biasanya, kondisi ini rentan dialami pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun.
Demikian beberapa orang yang berisiko tinggi terkena angin duduk. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalaminya.