Ceker Ayam Mengandung Kolesterol Tinggi, Memangnya Benar?

CNN Indonesia
Jumat, 06 Sep 2024 20:00 WIB
Ceker ayam jadi salah satu makanan favorit banyak orang. Tapi, banyak juga yang mengatakan bahwa ceker ayam mengandung tinggi kolesterol. Benarkah demikian?
Ilustrasi. Banyak yang mengatakan bahwa ceker ayam mengandung kolesterol tinggi. (iStockphoto/VivianG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ceker ayam jadi salah satu makanan favorit banyak orang. Tapi, banyak juga yang mengatakan bahwa ceker ayam mengandung tinggi kolesterol. Benarkah demikian?

Ceker ayam kini tengah digemari banyak orang dengan berbagai jenis olahan. Ada yang membuatnya menjadi seblak dengan bumbu pedas, digoreng tepung, dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya, ceker ayam merupakan makanan dengan nutrisi baik. Namun hati-hati dalam mengonsumsinya, karena makanan satu ini juga ternyata mengandung kolesterol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nutrisi ceker ayam

Sebagian besar manfaat kesehatan dari ceker ayam didapat dari kandungan kolagennya yang tinggi.

Ceker ayam sebagian besar terdiri dari jaringan ikat-kulit, tulang, dan tendon. Berikut fakta nutrisi dalam 70 gram (g) ceker ayam, mengutip Healthline:

- 150 kalori
- 14 g protein
- 10 g lemak
- 0,14 g karbohidrat
- 5 persen dari kebutuhan harian kalsium
- 5 persen dari kebutuhan harian fosfor
- 2 persen dari kebutuhan harian vitamin A
- 15 persen dari kebutuhan harian folat.

Sekitar 70 persen dari total kandungan protein pada ceker ayam terdiri dari kolagen. Nama terakhir merupakan protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, dan ketahanan pada kulit, tendon, otot, tulang, dan ligamen.

Namun, hati-hati juga dengan kandungan lemaknya. Lemak pada ceker ayam berasal dari kulitnya.

Kolesterol pada ceker ayam

Cholesterol, Workplace of a doctor. Stethoscope on wooden desk background.Ilustrasi. Ceker ayam diketahui mengandung kolesterol. (iStockphoto/tumsasedgars)

Selain dari bagian kulitnya, pengolahan ceker ayam juga membuatnya sering dianggap menjadi makanan sumber lemak.

Ceker ayam sering kali disajikan dengan cara digoreng atau dipadukan dengan bahan-bahan tinggi karbohidrat lainnya. Hal ini dapat menghilangkan manfaat potensialnya.

Makanan yang digoreng mengandung lemak trans yang tinggi. Lemak ini dapat meningkatkan penanda peradangan, kadar kolesterol total, dan trigliserida.

Pada gilirannya, kondisi dapat meningkatkan risiko penumpukan plak di pembuluh darah dan serangan jantung.

Ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya Tri Kurniawati mengatakan, ceker ayam setidaknya mengandung 5,5 g lemak tak jenuh per 100 gram-nya. Angka ini setara dengan 60 persen kebutuhan lemak harian.

Dalam porsi yang sama, ceker ayam juga mengandung sekitar 84 miligram (mg) kolesterol. Angka ini setara dengan 20 persen dari kebutuhan kolesterol harian.

"Konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering bisa meningkatkan kolesterol. Apabila terjadi secara terus menerus bisa mengakibatkan tubuh mudah lelah dan mengakibatkan gagal jantung atau stroke," ujar Tri, mengutip laman UM Surabaya.

Seseorang, lanjut Tri, disebut sering mengonsumsi ceker ayam jika lebih dari tiga kali dalam seminggu.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER