Waspada Trigeminal Neuralgia, Nyeri di Wajah seperti Sengatan Listrik

Mayapada Hospital | CNN Indonesia
Senin, 23 Sep 2024 21:25 WIB
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/Doucefleur).
Jakarta, CNN Indonesia --

Rasa nyeri tajam seperti sengatan listrik di area bagian bawah wajah atau rahang saat menyentuh, berbicara, mengunyah, atau bahkan hanya menyikat gigi patut menjadi perhatian. Sebab rasa nyeri itu bisa menjadi Trigeminal Neuralgia (TN), sebuah kondisi nyeri kronis yang menyerang saraf trigeminal.

Saraf ini membawa sensasi dari wajah ke otak, dan ketika terganggu, rasa sakit yang luar biasa bisa muncul hanya karena stimulasi kecil seperti saat sedang merias wajah, menyikat gigi, bercukur, atau mencuci muka.

Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Gibran Aditiara Wibawa, SpBS (K), MBA mengatakan Trigeminal Neuralgia dapat terjadi karena terganggunya fungsi saraf trigeminal akibat kontak antara pembuluh darah normal (arteri atau vena) dan saraf trigeminal yang berada di dasar otak. Kondisi ini memberi tekanan pada saraf, dan memicu rangsangan nyeri.

Selain itu, Trigeminal Neuralgia juga dapat disebabkan oleh proses penuaan, tumor yang menekan saraf, stroke, dan trauma pada wajah. Selain itu, pada penderita Multiple Sclerosis (penyakit autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan otak), Trigeminal Neuralgia dapat terjadi saat selubung mielin yang bertugas melindungi saraf tertentu mengalami kerusakan.

"Trigeminal Neuralgia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dan lebih mungkin terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun," ujar dr. Gibran.

Pengobatan Trigeminal Neuralgia bervariasi, mulai dari pemberian obat-obatan, suntikan, hingga pembedahan. Jika obat-obatan tidak lagi efektif, prosedur operasi yang dinamakan Microvascular Decompression (MVD) dapat menjadi solusi. Prosedur ini melibatkan pemindahan atau pengangkatan pembuluh darah yang bersentuhan dengan akar trigeminal untuk mengembalikan fungsi saraf yang terganggu.

"MVD dapat berhasil menghilangkan atau mengurangi sebagian besar rasa sakit," jelas dr. Gibran yang sudah berpengalaman dalam melakukan MVD.

Dia menambahkan, selama tindakan, dokter akan membuat sayatan kecil (minimal invasif) berukuran sekitar 5 cm di belakang telinga pada sisi di mana rasa sakit berasal. Kemudian, melalui lubang kecil tersebut, dokter akan memindahkan pembuluh darah yang bersentuhan dengan saraf trigeminal dan menempatkan bantalan lembut di antara saraf dan pembuluh darah yang bersentuhan tadi.

Adapun sebelum melakukan MVD atau prosedur terapi lainnya, dokter akan melakukan diagnosis dan serangkaian pemeriksaan kepada pasien. Dengan demikian kondisi Trigeminal Neuralgia dapat diketahui berdasarkan deskripsi rasa sakit yang dialami pasien.

Dokter Spesialis Bedah Saraf lainnya yang juga berpengalaman dalam menangani kasus Trigeminal Neuralgia, dr. Centery, Sp.BS dari Mayapada Hospital Tangerang, menambahkan, diagnosis Trigeminal Neuralgia dapat dilihat dari beberapa hal.

Pertama, menentukan rasa nyeri yang dirasakan pasien, sebab pada kasus Trigeminal Neuralgia dapat berupa sensasi nyeri hebat seperti sengatan listrik. Kemudian, penting untuk mengetahui bagian wajah mana yang mengalami rasa sakit.

"Ketiga, apa pemicu nyerinya, biasanya nyeri Trigeminal Neuralgia disebabkan oleh rangsangan ringan pada pipi, seperti makan, minum, berbicara,tersenyum, atau aktivitas ringan lainnya, bahkan ketika terkena angin sejuk atau sepoi-sepoi," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Centery menjelaskan langkah pemeriksaan neurologis dan pencitraan menggunakan MRI juga dapat dilakukan untuk melihat lebih detail penyebab dari rasa sakit yang dialami pasien.

Pada pemeriksaan neurologis, dokter akan menyentuh dan memeriksa bagian wajah untuk menentukan lokasi pasti dari nyeri serta cabang saraf trigeminal yang terpengaruh. Tes refleks wajah juga dapat memberikan petunjuk apakah ada saraf yang terkompresi atau kondisi lainnya.

"Sedangkan pemeriksaan MRI Kepala berguna untuk menentukan apakah trigeminal neuralgia disebabkan oleh Multiple Sclerosis, atau tumor, atau penyebab lain." jelas dr. Centery.

Adapun, pemeriksaan, diagnosis, hingga penanganan Trigeminal Neuralgia minimal invasif melalui MVD dapat dilakukan oleh tim dokter yang ahli dan berpengalaman seperti dr. Gibran, dr. Centery, dan dokter ahli lainnya di layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital.

Tahir Neuroscience Center merupakan ayanan unggulan berstandar internasional yang dimiliki seluruh unit Mayapada Hospital untuk menangani berbagai gangguan saraf, otak, dan tulang belakang secara komprehensif.

Tahir Neuroscience Center didukung oleh tim dokter multidisiplin seperti dokter spesialis neurologi, dokter spesialis bedah saraf, dan dokter neurologi subspesialis intervensi, yang ditunjang dengan kelengkapan fasilitas dan peralatan medis canggih.

Selain berpengalaman menangani kasus Trigeminal Neuralgia, hingga saat ini, Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital telah menangani berbagai kasus kompleks lainnya dengan tindakan advanced seperti Digital Substraction Angiography (DSA), Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi saraf tulang belakang secara minimal invasif (minim sayatan), dan operasi tumor tulang belakang.

(ory/ory)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK