Viral Ibu Muda Tetiba Melahirkan Tanpa Hamil, Ini Kata Dokter

Viral seorang ibu muda di Probolinggo, Jawa Timur melahirkan tanpa hamil. Kondisi tersebut tentu membuat banyak orang bertanya-tanya, bisakah perempuan melahirkan tanpa hamil?

Dokter pun menegaskan fenomena "melahirkan tanpa hamil" ini tidak ada di dunia medis.

Lewat akun TikTok pribadinya, Ummi Habibah (21), seorang ibu di Probolinggo curhat bahwa dirinya tiba-tiba melahirkan tanpa merasakan kehamilan.

Lihat Juga : Setop 3 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Sperma Mengendur

"Tiba-tiba ngelahirin tanpa tahu rasanya hamil. Aku sudah nikah dua tahun tetapi masih memilih untuk menunda punya anak karena masih kuliah, tapi qodarullah aku tetap dikasih titipan bayi mungil ini sama Allah," ungkap Habibah seperti dilaporkan detikcom.

Sang buah hati pun lahir tanpa kondisi prematur dengan berat 3,5 kg. Untuk bayi dengan berat lebih dari 3 kg, tentu ada perubahan pada tubuh Habibah. Namun dia mengaku mengalami kenaikan berat tidak signifikan dan perut tidak membuncit layaknya ibu hamil.

Lihat Juga : Dokter Sebut Pesawat Umum dan Pribadi Sama-sama Berisiko buat Bumil

Fenomena persalinan tanpa kehamilan ini pun jelas mengundang tanya. Habibah juga bercerita dirinya masih menggunakan alat kontrasepsi berupa pil KB.

Dokter spesialis kandungan RS Pondok Indah Jakarta Muhammad Fadli menuturkan kondisi Habibah tidak ada di dunia medis. Ibu yang melahirkan pasti diawali dengan kehamilan lengkap dengan tanda-tandanya.

"[Fenomena seperti itu] enggak ada, yah. Ibu pasti ada telat haid. Telat haid 1-2 bulan seharusnya sudah cari tahu. Kalau hamil, perut pasti membesar, kemudian di usia 20 minggu ada tanda gerakan bayi," kata Fadli pada CNNIndonesia.com lewat telepon, Jumat (27/9).

Lihat Juga : Siapa Saja Kelompok Orang yang Paling Rentan Tertular Cacar Monyet?

Dari curhatnya, Habibah memang mengaku sedang menunda punya momongan. Fadli pun menduga karena kehamilan tidak diinginkan dan tidak direncanakan, Habibah cukup cuek dengan kondisi tubuhnya.

Selain itu, kata Fadli, penggunaan alat kontrasepsi tidak 100 persen melindungi dari kehamilan tidak terencana. Alat kontrasepsi, misal, spiral (IUD) yang dikenal paling bagus saja masih ada angka kegagalan 0,6-0,8 persen.

"Kalau konsumsi pil KB, lupa minum saja sudah berpeluang untuk gagal," imbuhnya.