Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah kebun binatang di China dituduh menggemukkan hewan atau satwa koleksinya supaya mereka menjadi viral di jagat maya, layaknya Moo Deng, bayi kuda nil terkenal dari Thailand.
Foto-foto macan tutul gemuk, beruang gemuk, dan bahkan burung merak "seukuran kalkun" telah menjadi topik perbincangan hangat. Kebun binatang tersebut menanggapi tuduhan itu dengan menyebut bahwa itu karena kulit satwa-satwa yang kendur.
Seperti dilansir dari The Sun, Kebun Binatang Panzhihua di China itu telah mencoba menerapkan program diet kepada hewan-hewan gemuk tersebut, tetapi beberapa dari mereka menolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penggemar kini menuduh kebun binatang tersebut sengaja mencoba menggemukkan mereka demi menarik perhatian dan sensasi, demi meniru sukses viralnya kuda nil menggemaskan Moo Deng.
Gambar-gambar dari kebun binatang di Provinsi Sichuan, China, itu menunjukkan seekor macan tutul dengan tubuh gemuk berguling-guling seperti kucing rumahan dan terengah-engah di bawah sinar matahari.
Hewan yang dikenal sebagai pelari cepat itu menjadi terkenal di media sosial China, pihak kebun binatang kemudian mencoba membuatnya menjalani diet.
Penjaga kebun binatang di China memperbesar ukuran kandang macan tutul itu dan mulai memberinya makan hanya 1,75 kg daging sapi setiap hari, terkadang dengan kelinci atau ayam sebagai makanan pengganti.
Namun, kucing besar berusia 16 tahun itu menolak untuk menjadi kurus di usia tuanya. Kebun binatang kini telah menyerah pada misi mereka dan mengklaim bahwa macan tutul tersebut hanya memiliki "kulit yang kendur" dan sangat sehat.
Liu Maojun, seorang anggota staf kebun binatang mengatakan kepada Hongxing News bahwa mereka bertanya kepada para ahli mengenai cara agar macan tutul tersebut dapat menurunkan berat badan.
"Kesimpulannya adalah, tidak perlu repot-repot dengan upaya penurunan berat badan macan tutul. Sebaiknya ia menikmati masa tuanya dengan tenang," kata Liu.
Macan tutul diketahui dapat hidup hingga 17 tahun di alam liar dan dapat hidup 23 tahun di penangkaran.
Selain macan tutul, hewan gemuk lainnya di kebun binatang tersebut adalah seekor beruang madu yang terlihat oleh pengunjung sedang berbaring telentang dalam keadaan "food coma" atau mengantuk akibat kebanyakan makan, terlihat dari remah-remah bertebaran di dadanya.
Beruang tersebut kini menangkap makanan di mulutnya yang dilemparkan oleh pengunjung. Klip lainnya menunjukkan binatang itu, lagi-lagi berbaring malas dan tiduran tetapi dengan kepala di bawah pipa yang airnya menetes ke dalam mulutnya.
Juga terdapat seekor burung merak yang saking besarnya, sehingga netizen menyebutnya sebagai "kalkun". Burung unta dan alpaca di kebun binatang itu juga gemuk, menurut laporan yang beredar.
Hewan-hewan tersebut gemuk karena kandangnya kecil dan mereka tidak banyak bergerak, menurut media setempat. Tetapi, kebun binatang mengklaim bahwa semua hewan sehat dan uang yang diperoleh dari harga tiket dihabiskan untuk memberi makan hewan-hewan di sana.
Harga tiket masuk kebun binatang naik 50 persen dan keuntungan tersebut banyak dialokasikan untuk kepentingan satwa, termasuk makan. Kebun binatang Panzhihua merupakan rumah bagi lebih dari 130 hewan yang berasal dari lebih 20 spesies berbeda.
Para penggemar satwa mengecam kebun binatang di Sichuan tersebut melalui media sosial dan menuduh mereka sengaja menggemukkan hewan-hewan setelah dibanjiri pengunjung.
Di sisi lain, salah seorang pengguna menuturkan: "Saya sangat mengapresiasi kebun binatang ini. Hewan-hewan di kebun binatang lain sangat kurus."
Yang lain berkomentar, "Saya harap saya dapat terlahir kembali di Kebun Binatang Panzhihua di kehidupan saya selanjutnya."
Sementara pengguna yang lain menulis, "Lucu sekali, aku ingin menyentuhnya."
Hewan-hewan gemuk itu muncul setelah kebun binatang lain di China dikecam karena memiliki "panda yang sebenarnya adalah anjing yang dicat". Pengunjung kebun binatang menuntut uang mereka kembali ketika dua panda di dalam kandang secara aneh mulai kelelahan dan menggonggong.