Nyatanya, kita tidak bisa sembarangan mengonsumsi ikan. Beberapa jenis ikan mengandung tinggi merkuri dan memicu keracunan. Apa saja?
Merkuri adalah sejenis logam berbahaya yang sering ditemukan di udara, air, dan tanah. Merkuri tersebar melalui proses industri seperti pembakaran batu bara atau peristiwa alam seperti letusan gunung berapi.
Merkuri cukup banyak ditemukan di lautan. Mengutip Healthline, ikan dan hewan-hewan laut lainnya menjadi kelompok rentan paparan merkuri karena pencermaran air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga jenis merkuri, di antaranya organik, anorganik, dan logam. Salah satu bentuk merkuri organik yang beracun bagi manusia adalah methylmercury. Jenis ini paling sering ditemukan pada ikan.
Mengutip laman Better Health, merkuri diserap oleh jaringan ikan melalui insangya saat berenang dan melalui saluran pencernaan saat makan.
Methylmercury bisa menyerang sistem saraf pusat, mengenai otak hingga sumsum tulang belakang. Senyawa ini bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan lain seperti lumpuh otak, kebutaan, gangguan mental, gangguan fungsi paru-paru, hingga gangguan pertumbuhan.
Pada orang dewasa, merkuri meningkat secara bertahap. Kadar merkuri yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan otak.
Batasi asupan ikan yang mengandung tinggi merkuri pada wanita hamil karena bisa mengganggu proses kehamilan. Janin sangat sentif terhadap merkuri, terutama pada bulan ketiga dan keempat kehamilan.
![]() |
Pada dasarnya, hampir semua ikan mengandung merkuri. Hanya saja, kecil kemungkinan membahayakan bagi sebagian orang.
Namun, sebagian ikan, utamanya yang ditangkap dari lautan, mengandung merkuri tinggi sehingga perlu dihindari. Berikut di antaranya, merangkum berbagai sumber.
Jenis ikan ini berukuran besar dengan badan yang memanjang hingga 236 sentimeter. Ikan tuna mata besar memiliki rasa serupa dengan ikan tuna lainnya.
Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi ikan ini karena mengandung tinggi merkuri. Di Indonesia, ikan ini tersebar di Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Samudra Hindia, dan perairan utara Papua.
Ikan ini memiliki daging yang tebal, lembut, dan rasa yang gurih. Di sajian barat, ikan ini kerap dijadikan sebagai daging steak.
Ikan ini sering dijual dalam bentuk fillet yang dibekukan dan disejajarkan dengan ikan dori.
Ikan ini banyak terdapat di perairan tropis, termasuk Indonesia.
Walaupun termasuk jenis ikan predator. Daging hiu kerap disajikan sebagai hidangan di beberapa kebudayaan tertentu.
Hindari ikan hiu karena kandungan merkurinya.
Ikan ini berukuran besar dengan rata-rata 40 kilogram (kg). Namun, ikan ini berbeda dengan ikan makerel yang sering dijumpai dalam bentuk kalengan di supermarket.
Ikan king makerel sendiri lebih dikenal dengan nama ikan tenggiri Amerika.
Ikan ini dikenal juga dengan nama ikan sembeliak merah. Termasuk spesies predator, ikan ini senang hidup di gunung bawah laut. Usianya bisa mencapai 150 tahun.
Ikan ini boleh jadi jarang ditemukan di Indonesia. Ikan ini biasa hidup di daerah dingin dan perairan dalam seperti di Samudra Pasifik Barat, Samudra Atlantik, Indo-Pasifik (lepas pantai Selandia Baru dan Australia), dan di Pasitik timur di lepas pantai Chile.
![]() |
Kandungan merkuri paling tinggi ditemukan pada ikan jabad atau tilefish.
Ikan Jabad dari Teluk Meksiko terbukti memiliki kadar merkuri paling tinggi. Sementara jabad dari Samudra Atlantik umumnya memiliki tingkat merkuri yang lebih rendah.
Serupa dengan tampangnya yang menyeramkan, ikan marlin memiliki kadar merkuri yang tinggi.
Ikan marlin merupakan ikan pancingan laut yang populer di kawasan tropis. Hal ini bahkan membuatnya menjadi hewan terancam punah karena penangkapan yang masif.
Hindari konsumsi tuna albakora karena kandungan merkurinya yang tinggi. Meski tak berlaku bagi semua jenis tuna, Anda juga perlu waspada pada ikan tuna kalengan.
Ikan tuna albakora sendiri utamanya tersebar di Samudra Hindia dan Samudra Pasitik Tengah.
Meski kandungan merkuri di dalamnya terbilang rendah, Anda tetap perlu berhati-hati. Ikan jenis ini banyak tersebar di wilayah Hindia-Pasifik barat dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini.
Ikan ini bahkan menjadi salah satu komoditas budidaya laut unggulan di Indonesia.
Kebanyakan orang gemar menikmati sajian lobster di rumah makan seafood. Namun sayangnya, ikan ini mengandung merkuri dalam tingkat sedang.
Demikian beberapa ikan yang mengandung tinggi merkuri. Lebih berhati-hati saat memilih ikan, utamanya untuk ibu hamil.
(pli/asr)