Kesulitan Ekonomi Jadi Faktor Penentu Childfree di Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 13 Nov 2024 12:30 WIB
Ilustrasi. Di Indonesia, status ekonomi jadi penentu seseorang memilih untuk childfree. (iStockphoto/Tatyana Azarova)
Jakarta, CNN Indonesia --

Childfree tak melulu didorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbuka. Khusus di Indonesia, faktor kesulitan ekonomi juga berkontribusi besar dalam mendorong pilihan hidup untuk tidak memiliki anak.

Laporan "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 71 ribu perempuan berusia 15-49 tahun di Indonesia memilih childfree. Angkanya sendiri cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir.

"Prevalensi perempuan yang tidak ingin memiliki anak kemungkinan juga akan meningkat di tahun berikutnya," tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (13/11).

Laporan menemukan, perempuan dengan pendidikan lebih tinggi, utamanya jenjang S2 dan S3, lebih sering menunda dan bahkan tidak berkeinginan memiliki anak.

"Meningkatnya persentase perempuan childfree lulusan perguruan tinggi di Indonesia mengindikasikan adanya asosiasi yang kuat antara level pendidikan tinggi dengan paradigma baru kepemilikan anak," tulis laporan.

Hal tersebut juga memicu kesimpulan bahwa pada umumnya childfree didorong oleh pola pikir masyarakat yang semakin terbuka akan hak-hak hidupnya.

Faktor kesulitan ekonomi lebih tinggi

Namun demikian, laporan juga menuliskan bahwa persentase perempuan berpendidikan SMA ke bawah yang memilih childfree juga justru lebih tinggi.

Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), level pendidikan sangat berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Hal ini selanjutnya akan menentukan status perekonomian seseorang.

"Jadi, keputusan hidup childfree di Indonesia sepertinya tidak hanya dipengaruhi oleh membaiknya level pendidikan, namun juga dilatari oleh kesulitan ekonomi," bunyi laporan memprediksi.

Temuan tersebut didukung oleh data perempuan yang memilih childfree dalam dunia kerja. Dari data SUSENAS 2022, sekitar 57 persen perempuan childfree ternyata tidak terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi atau bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

"Jadi, faktor ekonomi memang tidak dipungkiri sebagai salah satu penentu keputusan hidup tanpa anak," tulis laporan.

Sementara itu, kelompok perempuan childfree yang aktif di dunia kerja terlibat aktif di sektor perdagangan. Lebih dari 80 persen perempuan childfree dalam kelompok ini telah menempati rumah milik sendiri di tengah menanjaknya harga properti.

(asr/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK